Pada jam yang dijanjikan mereka saya jemput. Pindah ke mal lainnya.
"Kita makan dulu," kata saya.
"Kami sudah makan. Sudah kenyang. Seluruh resto di mal ini sudah kami coba," tambahnyi.
Tentu tidak mungkin semua. Saya tahu maksudnya: lebih tiga restoran sudah dicoba.
"Ada kesulitan?"
"Tidak ada," jawabnyi.
Saya khawatir. Awalnya. Mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Tapi saya sadar: banyak orang Tionghoa di mal itu. Biarlah mereka belajar mengatasi persoalan dasar di negara asing: komunikasi.
Tinggal saya yang kelaparan. Alhamdulillah. Upaya tetap langsing tidak terganggu oleh sopan santun di depan tamu.
Kategori :