Dari pengakuannya itu dunia yakin Israel punya senjata nuklir.
Vanunu lelaki biasa. Ia berhasil dipancing oleh intelijen Israel dengan umpan wanita. Vanunu pun terbang dari Inggris ke Roma, Italia. Di Roma ia dijerat intelijen. Kebebasannya berakhir di tangan wanita.
Saya belakangan sulit menghubungi beberapa kenalan di Iran. Sebenarnya saya punya nomor kontak beberapa mahasiswa kita di sana. Semua tidak bisa dihubungi.
"Di Iran tidak ada lagi yang berani pakai WA. Mereka yakin peledak Israel bisa dikirim lewat telekomunikasi seperti HP," ujar sahabat Disway di Bangil yang juga akrab dengan mereka.
Di Bangil ada pesantren yang sering kirim alumni ke Iran. Utamanya ke kota suci Qom. Mereka kuliah di pusat spiritual ajaran syiah di Iran itu.
Saya pernah pakai Telegram tapi sudah lama tidak aktif. Sudah mati. Yakni sejak tidak pernah lagi ke Kamboja. Saat sering ke Kamboja dulu saya harus pakai Telegram --semua orang di sana pakai Telegram, bukan WA.
Kemarin saya mulai pakai Telegram lagi. Siapa tahu mereka yang di Iran kini juga beralih ke Telegram. Lalu bisa kontak dengan teman-teman lama di Iran.
Perang modern bisa dilakukan jarak jauh. Bahkan bisa lewat telepon yang lagi Anda pegang.(Dahlan Iskan)