KORANOKUTIMURPOS.ID -- Dalam dunia pembuatan kue, ragi dikenal sebagai bahan pengembang alami yang sangat berperan penting dalam menciptakan tekstur kue yang lembut, mengembang, dan berpori. Fungsi ragi bukan hanya sebatas membuat adonan naik, tetapi juga memberikan aroma dan rasa khas yang memperkaya kualitas kue.
Secara ilmiah, ragi adalah mikroorganisme hidup yang bekerja dengan cara memfermentasi gula dalam adonan. Proses fermentasi ini menghasilkan gas karbon dioksida yang terperangkap dalam jaringan gluten, menyebabkan adonan mengembang dan menjadi lebih ringan.
Dalam pembuatan kue seperti roti manis, donat, dan brioche, ragi berperan sebagai agen pengembang utama. Tanpa ragi, adonan akan padat dan tidak memiliki struktur berongga yang lembut. Hasil akhirnya pun tidak akan selezat kue yang menggunakan ragi dengan benar.
Selain mengembangkan adonan, ragi juga memberikan aroma khas yang sedap. Selama proses fermentasi, ragi menghasilkan senyawa aromatik yang memberikan rasa khas pada kue. Ini yang membedakan kue dengan ragi dari kue yang hanya menggunakan bahan pengembang kimia seperti baking powder.
Ragi juga membantu meningkatkan nutrisi dalam kue, karena proses fermentasi bisa membuat beberapa vitamin dan mineral dalam tepung lebih mudah diserap oleh tubuh.
BACA JUGA:Resep Kue Emping Lezat yang Selalu Diminati saat Lebaran
Namun, penggunaan ragi membutuhkan ketelatenan. Waktu fermentasi yang cukup penting untuk memastikan ragi bekerja optimal. Jika tergesa-gesa, adonan bisa gagal mengembang sempurna.
Dengan semua manfaat tersebut, ragi tidak hanya membuat kue lebih lezat, tetapi juga memperkaya tekstur dan nilai gizinya. Maka dari itu, ragi tetap menjadi bahan penting yang tidak tergantikan dalam dunia baking tradisional maupun modern.