"Sejatinya seluruh kegiatan pengurangan sampah plastik ini, untuk mencegah kebocoran plastik ke alam sehingga berdampak pada kehidupan satwa liar dan keanekaragaman hayati lainnya, kesehatan ekosistem dan juga kesehatan manusia sebab mikroplastik sudah ditemukan dalam darah manusia," Jelasnya.
Jadi, Penandatanganan MoU bukanlah titik awal, melainkan lanjutan dari kolaborasi strategis untuk membuat dampak yang lebih luas.
Kota Bogor membuktikan bahwa komitmen terhadap lingkungan harus diwujudkan melalui solusi nyata yang menyeluruh dari hulu ke hilir, melalui gerakan "No Plastic in Nature”.
BACA JUGA:Peringati Hari Bumi, KAI Ajak Penumpang Kurangi Sampah Plastik
Pengelolaan sampah dari sumber serta kolaborasi lintas sektor menjadi fondasi penting dalam upaya pengurangan sampah di Kota Bogor dan ini menjadi contoh baik bagi kota-kota lain untuk upaya pengurangan sampah plastik.
"Ke depan, kerja sama ini diharapkan dapat semakin memperkuat sinergi antara Pemerintah Kota Bogor, WWF-Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan terkait. Bersama, kedua lembaga akan terus mengembangkan dan mengimplementasikan solusi inovatif untuk pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan, " tambahnya.
BACA JUGA:Yayasan WWF Indonesia dan Turki Tukar Pengetahuan Pengelolaan Sampah
Selanjutnya dengan dukungan semua pihak, Kota Bogor berpotensi menjadi pionir dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas yang efektif, sekaligus menginspirasi daerah lain untuk mengikuti jejaknya dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
"Komitmen berkelanjutan ini menjadi fondasi untuk mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan bagi generasi mendatang," Pungkasnya.(*)