Seluruh rangkaian kegiatan dikemas secara terbuka dan inklusif, untuk mendorong partisipasi masyarakat luas dalam memahami isu-isu iklim dan pendidikan melalui pendekatan yang menyenangkan dan kreatif.
Ari Muhammad, Manager Iklim dan Energi Yayasan WWF Indonesia menyampaikan, Melalui ‘Warna untuk Bumi’, Kami ingin mengingatkan publik bahwa penyelamat lingkungan adalah tanggung jawab semua.
"Tidak bisa kita lakukan sendiri-sendiri, aksi kecil jika dilakukan bersama akan menjadi besar. Saat mereka ikut mewarnai mural dan membaca buku tentang laut tercemar, kita menanam benih kepedulian dan ini akan terbawa hingga dewasa,” ungkapnya
Sementara Supriyatno, Kepala Pusat Perbukuan Kemendikdasmen menerangkan, Buku anak yang berkualitas, murah, dan merata diperlukan untuk membangun keterampilan literasi.
Menurutnya, Bukulah yang akan mengembangkan nalar, imajinasi, dan pemahaman yang memandu anak mengambil keputusan di masa depan.
"Studi INOVASI menunjukkan bahwa penyediaan buku anak yang tepat, didampingi pelatihan guru, mampu meningkatkan skor literasi hingga 25%. Kemendikdasmen bersama INOVASI mengembangkan buku anak bertema perubahan iklim yang kontekstual dan edukatif agar dapat menjangkau anak-anak dari berbagai latar belakang,” terangnya.
Sedangkan Feiny Sentosa, Wakil Direktur Program INOVASI menambahkan, Program INOVASI yang merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia dan Australia untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar, khususnya di bidang literasi, numerasi dan karakter.
"Dengan menggabungkan seni, literasi, dan inklusi, INOVASI membangun ekosistem pembelajaran yang inklusif dan memperkuat ketahanan iklim anak agar mereka tidak hanya paham tantangan perubahan iklim, tetapi juga terampil dan termotivasi untuk melindungi lingkungan serta menjadikan sekolah sebagai ruang aman dan berkelanjutan bagi semua anak termasuk anak penyandang disabilitas,” jelasnya.