CEO yang sukses tidak ada yang bangun siang –mbangkong. Pun Thompson.
Pukul 06.40 Thompson sudah meninggalkan hotel bintang limanya: J.W. Marriott. Hotel ini menghadap ke Central Park –kawasan termahal di Manhattan. Ia tinggal jalan kaki beberapa langkah untuk kemudian belok kanan menuju Hilton Midtown. Hanya perlu jalan kaki lima blok, sekitar lima menit sudah sampai.
Begitu tiba di depan pintu Hilton seseorang mendekat. Di jarak enam meter ia melepaskan tembakan. Tiga kali. Sepertinya setiap satu tembakan mewakili delay, deny, defend.
Thompson tersungkur. Ia dilarikan ke RS Mt. Sinai, tidak jauh dari lokasi penembakan. Si penembak sendiri lari dengan sepeda listrik ke arah Central Park. Sembunyi di situ.
Kamera di depan Hilton merekam banyak angle. Si penembak pun tertangkap. Namanya: Luigi Mangione. Dari pengusutan diketahui: ia ganti baju di Central Park, lalu naik taksi ke terminal bus menuju luar kota.
Mangiore sudah lama mengincar bos-bos UnitedHealth. Ia ikuti berita soal grup perusahaan besar itu. Kantor pusat UnitedHealth Group sebenarnya memang di pedalaman Amerika: di Minneapolis. Tapi di akhir Desember grup itu mengadakan rapat besar di New York.
Mangiore tiba di New York lebih dulu. Ia naik bus Greyhound yang murah dari negara bagian Pennsylvania. Ia sendiri insinyur lulusan U-Penn. Kerjanya di bidang engineering.
Mangiore terkena sakit punggung. Ia bukan salah satu dari 50 juta peserta asuransi di UnitedHealth tapi ia merasakan kejengkelan berat. Ia tahu kekerasan tidak pernah bisa menyelesaikan persoalan, tapi ia ingin jadi martir untuk terjadinya reformasi asuransi kesehatan.