Salah satu pengendara motor, Rika (28), yang setiap hari melintas di jalan tersebut juga mengungkapkan kekhawatirannya.
"Setelah hujan, jalan ini seperti sungai. Bahaya sekali, apalagi kalau malam hari. Sudah sering motor mogok karena air tinggi dan memenuhi jalan," tuturnya.
Ia menambahkan, banyak pengendara yang akhirnya memilih jalan memutar yang lebih jauh demi menghindari genangan.
“Tapi tidak semua bisa ambil jalur alternatif, karena ini jalan utama. Kalau pemerintah terus diam, masalah ini akan jadi lebih parah dari tahun ke tahun,” tegasnya.
Warga berharap, pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki infrastruktur drainase. Serta menindak pengembang yang secara sembarangan menutup saluran air demi kepentingan pribadi.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka akan semakin menyulitkan masyarakat, terutama saat musim penghujan tiba.