JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) membuka Program Intensif Ramadan bertajuk Generasi Melek Kitab Kuning (Gen-MKing). Program tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan peserta dalam memahami kitab kuning secara sistematis dan aplikatif.
Program tersebut dibuka Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, di Masjid Al-Ikhlas, Kementerian Agama RI, Jalan MH. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat. Ada 50 peserta yang hadir, terdiri atas pegawai Kemenag, mahasiswa, pelajar, Penyuluh Agama Islam, serta masyarakat umum.
Abu Rokhmad menjelaskan, kegiatan ini bertujuan mengasah pengetahuan peserta dalam membaca dan memahami kitab kuning. Berbagai metode digunakan dalam pembelajaran ini, salah satunya adalah Metode Amtsilati, yang dirancang untuk membantu peserta memahami kitab kuning dengan lebih cepat dan efektif.
“Kehadiran metode ini memberi kita pemahaman bahwa pengetahuan tidak datang secara instan. Ada proses dan cara yang harus dilalui,” ujar Abu.
Metode Amtsilati telah diterapkan di berbagai pesantren di Indonesia dan mendapat respons positif dari para santri serta pengajar. Dengan semakin luasnya penerapan metode ini, diharapkan generasi muda Muslim dapat lebih mudah mengakses dan memahami khazanah keilmuan Islam yang terkandung dalam kitab kuning.
BACA JUGA:Menteri PU Pastikan Infrastruktur Siap Sambut Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025
Pendekatan ini mengintegrasikan pembelajaran tata bahasa Arab dengan praktik langsung membaca teks-teks klasik Islam. Berbeda dengan metode tradisional yang kerap memakan waktu lama, Amtsilati memungkinkan peserta belajar dengan lebih cepat dan terstruktur.
Abu juga mengapresiasi inisiatif Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah dalam mengembangkan model pembinaan kitab kuning yang inovatif. “Kita berharap kontribusi dalam pembangunan bidang agama ini benar-benar memberi dampak nyata. Karena itu, peserta yang mengikuti program ini perlu dilihat bagaimana hasil dari pembelajaran yang telah diberikan,” tandasnya.
Program Gen-MKing akan berjalan pada 3 hingga 20 Maret 2025, setiap Senin hingga Kamis pukul 09.00–11.00 WIB. Program itu diharapkan dapat menjadi sarana efektif bagi peserta untuk mendalami literasi keislaman, terutama dalam memahami kitab kuning dengan lebih baik.