Wanita Paruh Baya di Ogan Ilir Jadi Korban Hipnotis

Jumat 12 Jan 2024 - 20:18 WIB
Reporter : rama
Editor : yogie

OGAN ILIR - Nasib nahas dialami seorang wanita paruh baya, yang bertugas sebagai pelipat surat suara di Kabupaten Ogan Ilir. 

Wanita yang mengalami nasib nahas tersebut berinisial LN, warga Komplek Persada Kelurahan Indralaya Indah Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir. 

Nasib nahas yang dialami wanita ini, lantaran diduga menjadi korban hipnotis oleh orang yang tidak dikenalnya, Kamis, 11 Januari 2024.

Peristiwa nahas itu dialami LN saat sedang berada di komplek perkantoran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Ogan Ilir. 

Kepada petugas kepolisian yang berada di Kantor Bawaslu Kabupaten Ogan Ilir, LN menceritakan peristiwa yang dialaminya. 

Menurut LN, peristiwa nahas yang dialaminya tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu dirinya datang untuk melakukan pelipatan kertas suara milik KPU Kabupaten Ogan Ilir. 

“Kan masih sepi suasana disana, semua petugas belum pada datang. Jadi, saya tunggulah disana,” ucapnya. 

Saat sedang menunggu tersebut, LN tiba-tiba didatangi oleh seorang pria yang tidak dikenalnya sama sekali. Pria tersebut mengaku datang dari Yogyakarta. 

“Pria itu nanya alamat Ponpes Darussalam ke saya. Aku bingung Ponpes Darussalam dimana, saya tahunya Ponpes Raudhatul Ulum (RU),” paparnya. 

Saat LN sedang berbincang dengan pria misterius tersebut, datang pula seorang laki-laki bernama Herman yang bekerja di Kejaksaan Negeri Ogan Ilir. 

“Pak Herman ini tempat tinggalnya di Palemraya, dia kerja di Kejari Ogan Ilir. Pak Herman ini juga ikut kita ngobrol,” akunya. 

Pada obrolan tersebut, pria terduga penghipnotis ini mengaku sedang membutuhkan uang untuk berobat sang ayah. 

Pelaku terduga penghipnotis ini juga mengaku membawa barang sakti. Dimana, barang sakti yang dimilikinya ini memiliki banyak kegunaan. 

“Tapi orang ini tidak mau menunjukan apa barangnya. Orang ini cuma bilang ingin menitipkan barang tersebut di Ponpes Darussalam yang dia cari,” jelasnya.

Pria ini juga mengaku, bahwa menitipkan barang sakti ke Ponpes Darussalam itu merupakan amanat kakeknya. 

Kategori :