Miskin Bermartabat

Selasa 25 Feb 2025 - 10:38 WIB
Reporter : Yogi
Editor : Yogi

Saya pun melirik tamu yang lagi makan sayur mentah campur saus dan roti. Makannya cepat. Lalu pergi. Kami mulai lagi bicara soal perang.

"Saya pernah sembunyi di bunker di bawah masjid. Hampir tanpa makan dan minum. Dua hari," ujar Gus Pamandu.

Bunker itu cukup untuk 50 orang. Berdesakan. Tapi tetap saja tidak aman. Tentara masuk ke bunker. Memeriksa mereka. Ketakutan. Tidak ditemukan senjata. Mereka dibebaskan.

Ganti tentara yang menguasai bunker itu. Lengkap dengan persediaan smerekanya.

Desa Negash kini berpenduduk sekitar 2.000 orang. Penduduk muslimnya tinggal paling banyak 200 orang. Saat salat Jumat, masjid itu penuh.

"Sekitar 50 orang yang jumatan " ujar Gus pemandu.

Saya pilih kembali ke Makelle. Jumatan di kota itu. Waktu saya harus dihemat. Dalam perjalanan kembali ke Makelle saya minta izin ke sopir: tidak lagi duduk di depan. Kursinya terlalu tegak. Tidak bisa disandarkan. Sedikit saja sekali pun.

Saya pun menggeletakkan badan di kursi tengah. Tas merah sebagai bantalnya.(Dahlan Iskan)

 

Kategori :

Terkait

Selasa 25 Feb 2025 - 10:38 WIB

Miskin Bermartabat

Sabtu 22 Feb 2025 - 10:07 WIB

Solek Cleopatra

Rabu 05 Feb 2025 - 10:57 WIB

Kompor Bahlil

Kamis 30 Jan 2025 - 09:00 WIB

Makian DeLiang