MUARA ENIM - Menindaklanjuti keluhan warga terkait maraknya lalu lalang kendaraan bus antar jemput karyawan perusahaan tambang baik BUMN dan BUMS, Pemkab Muara Enim akan memerintahkan perusahaan untuk membangun halte khusus penjemputan.
"Memang keluhan warga tersebut sudah banyak. Untuk itu saya memperingatkan agar perusahaan membuat halte penjemputan khusus, terkadang ini juga menjadi persoalan karena permintaan karyawan perusahaan itu sendiri untuk dijemput. Jadi kita akan perintahkan mereka nanti untuk kumpul dan dijemput di halte," ujar Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali usai meninjau gedung kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, Rabu 3 Januari 2024.
Menurut Rizali, keluhan masyarakat tersebut atas keberadaan dan operasional bus dan mobil pertambangan di areal pemukiman penduduk sudah meresahkan.
Sebab selain sering membuat kemacetan, juga debu dan kotor. Bahkan kendaraan milik perusahaan sering terlihat sengaja memarkirkan kendaraannya di sepanjang jalan sehingga membuat jalan menyempit. Padahal seharusnya mereka mempunyai tempat parkir sendiri.
BACA JUGA:Kapolsek Muara Kuang Ajak Siswa Jaga Kondusifitas Jelang Pemilu 2024
Terpisah Kadishub Muara Enim, Junaidi mengatakan terkait tuntutan massa aksi beberapa waktu lalu terkait persoalan bus karyawan yang melintas di kawasan pemukiman, dirinya menyampaikan bahwa pada aksi itu ada saran, masukan dan keluhan.
Junaidi mengatakan, aksi itu terkait keluhan masyaakat terdampak akibat lalu-lalang bus karyawan, dirinya mengaku bahwa selama ini pihaknya sudah melasanakan rapat forum lalu lintas kemudian melahirkan kesimpulan bahwa akan mengatur lintasan.
"Sebenarnya sudah ada pengaturan seperti halnya bus listrik milik PT Bukit Asam sudah kita atur dengan rute dan SK pak Bupati, terkait rute perlintasan yang harus dilalui," ujar Junaidi.
Pihaknya mengaku akan menindaklanjuti aksi tersebut dengan mengundang dinas provinsi sebagai narasumber, kemudian nanti akan dipetakan jalan-jalan yang tidak boleh dilalui karena jalannya sempit.
Sebab pada umumnya, jalan-jalan Kabupaten Muara Enim ini sempit maka akan dijadwalkan narasumber dari provinsi untuk sekaligus mengadakan rapat dalam upaya menentukan titik penjemputan karyawan.
BACA JUGA:HUT ke-20 Kabupaten Ogan Ilir, DPRD Sebar 3.000 Undangan
Untuk itu, pihaknya akan mengundang seluruh perusahaan yang memiliki bus karyawan baik BUMN ataupun BUMS untuk melaksanakan rapat upaya pencarian solusi.
"Baru ada satu rencana untuk titik jemput karyawan, rencananya di terminal regional Muara Enim, rencananya seperti itu namun akan kita kaji kembali," pungkasnya.