Masrokhan menambahkan, terjalinnya kerja sama internasional antara Kemenperin dengan stakeholder menunjukkan bahwa Kemenperin telah dipercaya oleh negara-negara lain dalam mengembangkan SDM industri. Tujuan kolaborasi internasional ini antara lain juga terkait dengan upaya menghadapi tantangan ekonomi, sosial, hingga lingkungan.
BACA JUGA:Kemendes PDT Siap Jadi Kontributor Utama Ketahanan Pangan
BACA JUGA:Persiapan Haji Hampir Selesai, Menag Sampaikan Tiga Pesan Penting
“Saya mengundang semua pihak untuk bekerja bersama dalam membangun ekonomi masa depan, mentransformasikan lanskap industri kita, dan menjadi pionir dalam teknologi terkini,” imbuhnya.
Jepang dan Korea Selatan merupakan negara yang aktif dan terbanyak dalam menjalin kerja sama dengan Kemenperin untuk membangun SDM industri kompeten.
Beberapa stakeholder dari Jepang di antaranya adalah The Association For Overseas Technical Cooperation And Sustainable Partnerships (AOTS), Lexer Research, Morimitsu Industry, dan Nihama College. Sementara itu, beberapa mitra Korea Selatan di antaranya Korean National Ppuri Industry Center, Born2Global, National IT Industry Promotion Agency, Ajou Motor College, dan Ulsan College.
“Adapun negara-negara lain yang berkolaborasi dengan BPSDMI Kemenperin dan unit di bawahnya adalah Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jerman, Hongkong, Malaysia, RRT, Negara Selatan-Selatan, Singapura, Swiss, Taiwan, Tanzania, Thailand, hingga Timor Leste,” pungkas Masrokhan.