PALEMBANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang klaim genangan banjir menurun pada awal 2024 dibanding bulan Desember 2023 lalu.
Mengenai genangan banjir tersebut diungkapkan Pj Wali Kota Palembang H Ratu Dewa saat memimpin pasukan apel siaga banjir di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) pada Kamis 4 Januari 2023.
Ratu Dewa menjelaskan, menurut data Dinas PUPR kota Palembang tahun 2023, jumlah genangan air banjir awalnya 113 saat hujan deras di bulan Desember.
“Namun pada 4 Januari 2024 awal tahun ini jumlah genangan banjir Alhamdulillah telah berkurang menjadi 37,” jelasnya.
BACA JUGA:Daftar Penghargaan Nasional yang Diraih Ratu Dewa, Tuai Pujian dari Kemendagri
Menurut Ratu Dewa, untuk menangani genangan air banjir tidak bisa hanya satu pihak saja. Melainkan segenap unsur harus terlibat.
BACA JUGA:Tindak Lanjuti Keluhan Warga, Ratu Dewa Turunkan Petugas Benahi Jalan Semeru yang Rusak Parah
Oleh karena itu, awal tahun 2024 Pemerintah Kota Palembang bersama TNI (Kodim 0418) dan Polri (Polrestabes Palembang), serta Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, bersatu untuk menghadapi genangan air banjir di 18 kecamatan Kota Palembang.
BACA JUGA:Pj Wako Palembang Ratu Dewa Sampaikan Prioritas Program Tahun 2024
“Mengatasi masalah ini memerlukan kolaborasi bersama saat musim penghujan. Pastinya, hal ini akan terus menjadi tanggung jawab sehari-hari bagi kita semua, khususnya camat dan lurah setempat, untuk terus melakukan pengawasan dan segera melaporkan kondisi terbaru di lokasi genangan tersebut,” tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Ahmad Bastari menambahkan bahwa timnya telah turun langsung ke lapangan untuk memantau titik dengan intensitas air hujan sangat tinggi pada Desember 2023 lalu.
“Setelah membandingkan data dari Desember 2023 hingga Januari 2024, jumlah titik banjir menurun dari 113 menjadi 37, dan genangan air kini memiliki durasi maksimal tidak lebih dari 6 jam, bahkan seringkali surut dalam waktu kurang dari 2 jam,” tambahnya.
Walau ada daerah yang sudah tidak terendam air lagi ungkap Bastari. Pihaknya tetap waspada terhadap potensi munculnya titik-titik baru yang dapat menyebabkan banjir.
“Salah satunya adalah di sekitar bendungan dan sungai buah,” ungkapnya. (*)