Kemensos Ajak Bank Dunia Terlibat Tangani Pengentasan Kemiskinan

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama perwakilan dari World Bank bahas strategi kolaborasi yang bisa dijalin keduanya.--

JAKARTA– Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama perwakilan dari World Bank bahas strategi kolaborasi yang bisa dijalin keduanya. 

Dalam pertemuan yang bertempat di Kantor Kementerian Sosial tersebut, Kementerian Sosial mengajak World Bank untuk terlibat dalam program-program pengentasan kemiskinan Kemensos.

“Kemensos mengajak World Bank terlibat dalam kerja-kerja prioritas Kemensos, misalnya peningkatan kapasitas pendamping sosial dan pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat melalui skema-skema care economic,” kata Gus Ipul.

Country Director World Bank untuk Indonesia dan Timor Leste Carolyn Turk memberikan apresiasi kepada Kementerian Sosial atas berbagai upaya yang telah ditempuh. Salah satu hal yang ia apresiasi adalah kesediaan Kemensos untuk membentuk suatu data tunggal pengentasan kemiskinan. Carolyn menegaskan pentingnya sistem data terintegrasi untuk memastikan ketepatan bantuan.

BACA JUGA:Dorong UMKM Naik Kelas dengan Memanfaatkan AI

BACA JUGA:Kemenag Susun Naskah Akademik Pembentukan Ditjen Pesantren

“Tanpa memiliki sistem data terintegrasi yang kuat, kita tidak tahu satu KK menerima berapa macam bantuan. Satu, dua, tiga bantuan, atau bahkan tidak sama sekali?” kata Carolyn.

World Bank sangat mendukung upaya integrasi berbagai data yang saat ini tengah diolah oleh BPS. Carolyn integrasi tersebut sangat diperlukan meski mungkin akan ditemui kesulitan baik secara teknis maupun politik. 

Akan tetapi di Indonesia, ia memberikan apresiasi kepada berbagai Kementerian dan Lembaga yang bisa bergandengan tangan dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Perwakilan dari World Bank juga mendukung upaya graduasi dan pemberdayaan yang kini sedang digalakkan oleh Kemensos. Dalam upaya pemberdayaan ini, Regional Director for Human Development World Bank Alberto Rodriguez sempat menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam mendukung terciptanya lingkungan yang produktif.

“Pertama, kami ingin meyakinkan bahwa penerima manfaat bisa tergraduasi dan produktif. Untuk mendukung produktifitas, harus diciptakan juga lingkungan yang produktif,” kata Alberto.

BACA JUGA:Lelang Transportasi Pesawat Jemaah Haji 2025 Dibuka, Kemenag: Proses Transparan dan Akuntabel

BACA JUGA:DIPA 2025 Diserahkan, Pj Gubernur Sumsel Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi

Alberto mencontohnya pentingnya penitipan anak bagi para orang tua yang bekerja. Saat ini, banyak orang tua yang tidak bisa lagi menjaga cucu mereka. Karenanya, orang tua bisa terhambat produktifitasnya tanpa ada orang terpercaya yang bisa menjaga anak mereka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan