3 Warga Meninggal Keracunan di Dalam Sumur, DLH OKU Timur Ingatkan Tata Cara Standar Operasi Pengerjaan Pember

Foto: Deo/okutpos - Fery Hadiansyah, ST, MM--

OKUTIMUR, MARTAPURA - Kejadian naas terjadi di Kabupaten OKU Timur dimana terdapat tiga warga Desa Bandar Jaya tewas diduga keracunan gas saat membersihkan sumur lama.

 

Tentunya kejadian tersebut dapat menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat luas khususnya untuk masyarakat yang masih menggunakan sumur timba atau konvensional.

Pasalnya sumur yang sudah lama tidak dipakai, kering dan lama tidak dipakai dapat menimbulkan gas berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian bagi orang yang memperbaiki sumur tersebut.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKU Timur Fery Hadiansyah, ST, MM menyampaikan, bahwa jika sumur sudah lama biasanya pernah kering. Kemudian karena sudah lama tidak tepakai sehingga menimbulkan gas .

"Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan seperti kejadian di Desa Bandar Jaya ini, penggali atau orang yang hendak turun ke sumur harus mengetahui Standar Operasi Pengerjaan (SOP) sebelum penggalian atau turun ke sumur lama," katanya saat dibincangi Rabu 13 Desember 2023.

Misalnya, lanjutnya, disiram air dulu agar gas yang ada dibawah naik keatas. Lalu masukkan lampu atau lilin dihidupkan kemudian turunkan ke bawah sumur, kalau mati berarti dibawah sumur Oksigennya rendah.

"Artinya jika api pada lilin tersebut mati, jangan dimasuki, segera ditimbun karena di dasar sumur kemungkinan besar ada gas beracun," jelasnya.

Untuk pencegahan secara umum, lanjut kata Fery menjelaskan, pertama menggunakan Blower lalu semprotkan udara kedalam sumur. Sehingga akan mengganti udara di dalam lubang sumur. Bisa juga dengan menyemprotkan air ke dalam sumur secukupnya.

Dengan cara lewat dinding sumur, karena langkah ini bisa membantu menambahkan udara segar ke dalam lubang sumur dan bisa menggantikan gas beracun didalam sumur.

Kemudian yang kedua mengecek lubang sumur dengan nyala api dengan menggunakan lilin, jika padam berarti sumur tersebut mengandung gas beracun.

Selanjutnya bisa juga menggunakan binatang dengan cara mengikat binatang tersebut. Kemudian pelan-pelan masukan kedalam sumur sampai ke dasar tapi jangan sampai masuk ke air. Diamkan beberapa menit dan angkat jika binatang yang diikat mati berarti sumur tersebut beracun.

 BACA JUGA:Petani Khawatir Pupuk Langka, Dinas Pertanian OKU Timur Klaim Pupuk Subsidi Surplus

"Jenis Gas beracun yang ada dalam sumur terkadang Hidrogen Sulfida (H2S). Gas yang beracun ini tidak bewarna dan berbau seperti telur busuk. Lalu kemungkinan juga Karbon monoksida (CO). Jika itu gas CO paling lama 5 menit kita bisa benafas. Jika sumur dangkal daerah rawa itu gas CH4 atau gas metan," terangnya.

BACA JUGA:Sah, 350 Pasangan Suami Istri di OKU Timur Ikut Isbat Nikah

Ia juga menyampaikan bahwa jika tidak di dalam sumur masih bisa diatasi, karena keracunan karbon monoksida sukar di diagnosa karena gejalanya mirip dengan sakit flu.

Yakni didahului dengan sakit kepala, mual, muntah, lelah, ruam merah pada kulit, berkeringat banyak, pyrexia, pernapasan meningkat, mental dullness dan konfusion, gangguan penglihatan, konvulsi, hipotensi, takikardia, myocardinal, ischamea.

BACA JUGA:8.300 Orang Berpartisipasi Dalam Festival Tunas Bahasa Ibu

"Kemungkinan dapat terjadi kematian akibat sukar bernafas dan udem paru-paru. Kematian terhadap kasus keracunan karbon monoksida disebabkan oleh kurangnya oksigen pada tingkat selular (cellular hypoxia). Sel darah merah tidak hanya mengikat oksigen melainkan juga gas lain. Kemampuan atau daya ikat ini berbeda untuk satu gas dengan gas lain," pungkasnya. (clau)

Tag
Share