Tong Tong Night Market Merupakan bagai Daya Tarik Baru Pariwisata Kota Malang
// Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kembali hadirnya "Tong Tong Night Market" sebagai daya tarik baru wisatawan ke Kota Malang.--
KORANOKUTIMURPOS.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kembali hadirnya "Tong Tong Night Market" sebagai daya tarik baru wisatawan ke Kota Malang.
Menparekraf Sandiaga, usai meninjau Tong Tong Night Market, yang berlangsung di Taman Tjerme, Kota Malang, Jawa Timur, mengaku takjub pada Tong Tong Night Market yang ada di Kota Malang. Sebab Tong Tong Night Market bermula di Belanda.
"Mudah-mudahan (Tong Tong Night Market) bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama UMKM. Dan tentunya ini juga meningkatkan daya tarik dan mobilitas wisatawan ke Kota Malang," kata Sandiaga.
Nama Tong Tong Night Market sendiri terinspirasi dari Tong Tong Fair Belanda yang merupakan event tahunan dan terbesar di Belanda yang ada sejak tahun 1959.
Tong Tong Fair Belanda menjadi tempat berkumpulnya para pecinta kuliner dan budaya Indonesia dan Eropa di Belanda. Di dalamnya ada pertunjukan musik keroncong, dangdut, hingga makanan lokal.
Menparekraf Sandiaga mengungkapkan bahwa Tong Tong Night Market mempunyai potensi untuk menjadi bagian dari 110 Kharisma Event Nusantara (KEN). Karena di Malang ini dibutuhkan banyak penyelenggaraan event guna meningkatkan lama tinggal (lenght of stay) di Malang.
BACA JUGA:2.844 Pesantren Ikuti Seleksi Beasiswa Santri Berprestasi 2024, Targetkan 1000 Santri Untuk Kuliah
"Kita lihat rata-rata kunjungan ke Kota Malang di bawah dua hari, jadi kalau misalnya ada event ini Tong Tong Night Market bisa meningkat menjadi empat hari, ini berpotensi menambah lama tinggal wisatawan dan menambah jumlah tingkat hunian hotel secara signifikan," ujar Sandiaga.
Ia juga mengatakan, syarat utama untuk masuk menjadi bagian KEN ada empat yakni unik, konsisten, melibatkan banyak sektor ekonomi kreatif, dan menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.
"Jadi ini sangat layak untuk diajukan masuk ke Kharisma Event Nusantara. Dan jangan lupa pertimbangan nomor satu wisatawan ke Malang itu 63 persen karena kuliner, yang kedua karena shopping. Dan kalau event ini bisa ditingkatkan maka semakin banyak alasan untuk mengunjungi Malang," kata Sandi.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono, mengungkapkan sudah menjadi arahan Menparekraf Sandiaga bahwa setiap daerah diharapkan menghadirkan sejumlah event.
Sebab event menjadi alasan ketiga tertinggi bagi wisatawan untuk berkunjung atau datang berwisata, selain kuliner dan seni budaya.
"Jadi semakin banyak event, semakin banyak pergerakan, dan ekonomi pasti akan semakin menggeliat," kata Marhen.
BACA JUGA:Kemenperin Pacu Industri Furnitur Angkat Potensi Wisata Daerah, Gali Potensi Pasar