Cokelatin Signature Raih Juara 1 IMA UMKM Award 2024
Foto: ril - Penyerahan hadiah juara 1 IMA UMKM Award 2024 Kategori Wisata secara simbolis oleh President IMA, Suparno Djasmin (kanan), kepada Yuliza Zen (kiri) sebagai Founder dari Desa Wisata Kubu Gadang--
Dampak bagi produksi kakao Indonesia
Selain produksi Cokelatin Signature yang semakin berkembang, Irena juga turut memberikan perhatiannya kepada petani kakao yang masih minim edukasi dan literasi mengenai potensi yang bisa didapatkan.
Tidak hanya itu, kakao Indonesia dengan segala potensinya masih menghadapi tantangan dalam hal mutu biji kakao. Mutu yang bervariasi, kurangnya fermentasi, kelembaban yang tidak cukup, ukuran biji yang tidak seragam, tingginya kadar kulit, keasaman yang tinggi, dan rasa yang tidak konsisten, semuanya berkontribusi pada harga yang relatif rendah di pasar global.
“Setelah berkecimpung dengan produk Cokelatin Signature sejauh ini, saya melihat bahwa kondisi petani kakao di Indonesia harus mendapatkan perhatian lebih,” tutur Irena sambil menjelaskan bahwa untuk mewujudkan impiannya dalam meningkatkan pertanian kakao di Indonesia, ia berkolaborasi dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) dengan memberikan edukasi kepada petani agar menghasilkan kakao dengan nilai jual yang tinggi.
"Melalui kolaborasi tersebut, terjadi peningkatan pendapatan hampir dua kali lipat dibandingkan sebelumnya, karena biasanya petani jual kakao itu seharga Rp29 ribu kini setelah diberikan pelatihan dan edukasi, petani kakao tersebut bisa jual di harga Rp45 ribu," jelas Irena.
Irena melihat potensi besar dari produksi kakao hingga menjadi cokelat dari Indonesia. “Saya mau terus mengoptimalkan potensi besar tersebut, salah satu impian saya adalah bisa membuat sebuat perkebunan kakao yang juga menjadi tempat wisata edukatif bagi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” jelas Irena.
Perjuangan besar
Irena mengaku bahwa kegigihannya untuk mencapai posisi sampai dengan saat ini memerlukan perjuangan yang besar. Hal itu terinspirasi dari sosok Susi Pudjiastuti yang memiliki gaya sederhana namun memiliki pemikiran yang brilian.