Bulog OKU Pastikan Persediaan Beras Aman, Stok Gudang 5.000 Ton
Bulog Kabupaten OKU memastikan persediaan beras aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang musim penghujan. -Foto: Eris/OKES-Eris--
BATURAJA,KORANOKUTIMURPOS.ID – Menjelang musim penghujan yang berpotensi membawa cuaca ekstrem, Bulog Cabang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) memastikan persediaan beras aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kepala Cabang Bulog OKU, Dr. Julkhaidir, menegaskan bahwa stok beras di gudang mencapai 5.000 ton, jumlah yang diperkirakan mencukupi hingga akhir tahun 2024.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan harga akibat perubahan kondisi cuaca yang sering memengaruhi rantai pasokan pangan.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras di gudang kami aman dan cukup," ujar Julkhaidir.
Selain itu, Bulog bersama instansi terkait juga siap melaksanakan operasi pasar (OP) dan gerakan pangan murah guna menjaga stabilitas harga di pasar lokal.
Bulog OKU bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perdagangan OKU untuk memastikan distribusi pangan berjalan lancar.
BACA JUGA:Tidak Nyaman, 65 Penyelenggara Pemilu di OKU Selatan Mengundur Diri Serentak
Operasi pasar dan gerakan pangan murah akan digencarkan terutama jika terjadi gangguan pada ketersediaan bahan pokok selama musim penghujan.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) OKU, Asnawi, mengungkapkan bahwa musim penghujan menjadi momentum bagi petani di OKU untuk memulai masa tanam padi.
"Musim hujan sangat membantu masa tanam pertama karena tanaman padi memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhan optimal," jelasnya.
Musim kemarau lalu memberikan dampak signifikan pada sektor pertanian di OKU, dengan sebagian petani hanya mampu menghasilkan 30% dari target panen.
Asnawi berharap musim penghujan kali ini dapat memperbaiki produktivitas pertanian, sehingga petani dapat memperoleh hasil panen yang maksimal.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian OKU, Septi Anita, SP., M.Si., menyampaikan bahwa para petani telah memulai pengolahan tanah untuk masa tanam padi.
"Laporan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menunjukkan beberapa daerah telah siap menanam padi di lahan pertanian mereka," pungkasnya.