Pemerintahan Sederhana

Catatan dahlan Iskan--

Pun imigran lama ras Latino ternyata juga memilih Trump --yang anti imigran. Dibanding orang kulit putih Latino di Amerika ternyata lebih merasa terancam oleh imigran baru. Pekerjaan orang Latinolah yang akan pertama direbut oleh imigran baru. Bukan pekerjaan orang kulit putih.

Sudah 10 atau 11 calon menteri yang sudah diumumkan nama-namanya. Termasuk pejabat utama seperti Elon Musk dan Vivek.

Dua orang radikal itu akan menempati kementerian baru: Departemen Efisiensi Pemerintahan. Belum pernah ada kementerian seperti itu sebelumnya.

Pasti jadi. Tidak ada yang bisa membatalkan.

Penunjukan Elon Musk dan Vivek tidak perlu menunggu persetujuan Senat Amerika. Beda dengan beberapa calon menteri yang masih harus menunggu persetujuan itu.

Rasanya semua yang diinginkan Trump akan terwujud. Senat kini dikuasai Partai Republik. Pun DPR-nya Amerika. Juga mahkamah agungnya. Total: Republic takes all.

Trump juga sudah diundang ke Gedung Putih. Bertemu Presiden Joe Biden. Keduanya sudah salaman. Sudah saling bertukar pandangan. Demi kelancaran pergantian pemerintahan.

Biden, di pertemuan itu, mengucapkan selamat kepada tiga pihak sekaligus: Presiden Terpilih, kembalinya mantan Presiden ke Gedung Putih, dan kepada Trump sebagai pribadi.

Itu yang empat tahun lalu tidak terjadi: Trump tidak mengakui terpilihnya Biden.

Dua orang pengusaha besar kini masuk ke tim inti pemerintahan Trump. Mereka dari luar birokrasi. Keduanya sudah merasakan apa saja keburukan birokrasi.

Elon dan Vivek ditarik Trump bukan untuk menambah gemuk birokrasi, tapi untuk "menghancurkan" keruwetan di birokrasi.

Tugas pokoknya: reformasi besar-besaran struktur pemerintahan. "Itu untuk menciptakan birokrasi dengan pendekatan wirausaha yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Trump tegas.

Tentu ada juga yang sinis. Lalu mengatakan Elon Musk akan merombak birokrasi pemerintahan agar ia lebih mudah menambah kekayaan.

Trump memenangkan Pemilu dengan tidak mudah. Tentunya untuk apa menang kalau tidak berbuat banyak. Kali ini ia menang banyak. Untuk apa tidak berbuat banyak.(Dahlan Iskan)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan