Harapkan Masjid Jadi Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Ruang Pergaulan Remaja
Stafsus Menag Faried F Saenong--
KORANOKUTIMURPOS.ID — Staf Khusus Menteri Agama, Faried F. Saenong, mendorong pengembangan fungsi masjid agar dapat menjadi ruang pergaulan positif bagi remaja sekaligus pusat pemberdayaan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan Faried dalam "Apresiaksi" Remaja Masjid Indonesia (ARMI) di Jakarta.
Menurut Faried, masjid seharusnya bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang yang mampu menginspirasi dan mendorong anak muda untuk berkontribusi bagi lingkungannya. “Masjid punya potensi besar, bukan hanya untuk ibadah, tapi juga sebagai pusat pemberdayaan manusia dan wadah bagi remaja untuk berinteraksi serta berkembang,” ujar Faried.
Ia mengajak remaja masjid untuk aktif terlibat dalam berbagai kegiatan tanpa harus menunggu momen tertentu. “Tidak perlu menunggu hingga 2045. Kapan pun remaja masjid bisa mulai memberi manfaat, lakukanlah. Jika ada kesempatan, mulailah sekarang,” katanya.
Namun, Faried mengakui bahwa remaja masjid masih menghadapi tantangan dalam merancang program sesuai kebutuhan mereka karena keterbatasan otoritas.
“Remaja masjid belum sepenuhnya memiliki otoritas dalam menyusun program. Mereka perlu mengoordinasikan dengan para senior, tapi ini juga melatih mereka mengembangkan kepemimpinan dan kebiasaan positif secara bertahap,” jelasnya.
BACA JUGA:HIP BBN Biodiesel Bulan November 2024 Dipatok Rp13.384 per Liter
BACA JUGA:Dapat Bantuan Etalase hingga Handphone dari BRI Rita bisa Promosikan Usaha Konter Pulsa
Faried menuturkan, sejak zaman Nabi, masjid sudah berperan sebagai pusat pemberdayaan sosial dan kemanusiaan, bukan hanya untuk ibadah ritual.
“Masjid adalah tempat untuk pengembangan kapasitas manusia. Remaja masjid diharapkan lebih peka terhadap kebutuhan sosial di sekitarnya,” ujarnya.
Melalui kegiatan seperti ARMI, Faried berharap masjid dapat menjadi ruang yang lebih ramah bagi remaja untuk membangun persaudaraan dan menciptakan program yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami ingin masjid tidak hanya dikunjungi orang tua, tetapi juga menjadi tempat menarik bagi remaja agar mereka dapat tumbuh dalam lingkungan positif dan mempererat persaudaraan, baik di kalangan umat Muslim maupun masyarakat umum,” tuturnya.