Sebanyak 44 UMKM Dapat Berkah Mendadak dari Timbulnya Pantai Dermaga Rasuan
FOTO : DEO/OKUTPOS //pantai Dermaga Rasuan yang terdapat di Desa Rasuan Kecamatan Madang Suku I.--
MADANG SUKU I - Viralnya pantai Dermaga Rasuan di berbagai media sosial menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar. Banyaknya pengunjung yang datang dari berbagai daerah di OKU Timur ke pantai Dermaga Rasuan yang terdapat di Desa Rasuan Kecamatan Madang Suku I, berdampak pada banyaknya masyarakat sekitar yang membuka usaha di lokasi pantai.
Sedikitnya terdapat 44 usaha milik masyarakat yang menjual aneka makanan dan minuman untuk pengunjung selalu ramai diserbu pengunjung. Ramainya pengunjung yang menyerbu pantai dadakan ini berdampak pada tingginya pendapatan pedangang disekitar pantai.
Berdasarkan pengakuan sejumlah pedagang, setiap hari mereka bisa mendapatkan omset hingga Rp 1 juta disaat week end. Dengan demikian, perputaran uang di pantai Dermaga Rasuan mencapai ratusan juta per minggu.
"Itu baru omset untuk pedagang, belum termasuk usaha lain seperti sewa tikar, sewa ban, bebek air, wisata air keliling sungai Komering hingga karoeke," ujar Indra Hendrawan selaku Ketua Karang Taruna Desa Rasuan.
Menurutnya, kenyamanan dan keamanan pengunjung saat datang ke pantai Dermaga Rasuan. Sehingga anggapan jalur Komering tidak aman secara otomatis langsung terbantahkan. "Kami jamin pengunjung aman saat berkunjung disini. Bahkan ada pengunjung yang sampai menginap sambil camping disini," tegasnya.
Sementara Kepala Desa Rasuan, Agus Sailan mengatakan, munculnya hamparan pasir yang seperti pantai tersebut menjadi berkah tersendiri bagi warga Desa Rasuan. Sebab hampir setiap hari ribuan pengunjung dari berbagai daerah di OKU Timur mendatangi pantai dadakan ini.
"Terutama hari Sabtu dan Minggu itu bisa sampai 2 ribu pengunjung," ujarnya.
BACA JUGA:Inovasi SIJADA Antarkan IPTU Arie Gusman Raih Penghargaan Kapolda Sumsel
Dikatakan Agus, bahwa ramainya pengunjung ke pantai di sungai Komering tersebut sejak sebulan terakhir.
"Sebelumnya setiap tahun kalau musim kemarau pasir itu muncul, tapi pengunjung tidak seramai sekarang. Saat ini, objek wisata baru itu dikelola dengan baik oleh pemuda desa atau Karang Taruna. Berbagai fasiltas pengunjung juga telah disiapkan mulai dari tempat parkir, swa foto, sampai rambu-rambu peringatan untuk ," pungkasnya. (clau)