Jadi Dosen Tamu di Tashkent, Menparekraf Tekankan Pentingnya Pariwisata Berkelanjutan
Menparekraf Sandiaga menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan yang disebutnya sebagai masa depan sektor pariwisata.--
KORANOKUTIMURPOS.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menjadi dosen tamu dalam “Seminar with Westminster International University of Tashkent” di Uzbekistan.
Pada kesempatan tersebut, Menparekraf Sandiaga menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan yang disebutnya sebagai masa depan sektor pariwisata.
Pariwisata berkelanjutan mengusung konsep berwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang, baik terhadap sosial, budaya, maupun bagi ekonomi dan lingkungan.
“Kita membahas masa depan industri pariwisata yang terutama berputar di sekitar pembangunan berkelanjutan dan menjajaki bagaimana kita dapat meningkatkan pertumbuhannya,” kata Menparekraf Sandiaga di Westminster International University of Tashkent, Uzbekistan.
Ia menjelaskan, Kemenparekraf/Baparekraf menghadirkan berbagai program atau kebijakan yang mendorong terwujudnya pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Di antaranya adalah pengurangan emisi karbon, pelestarian sumber daya alam, budaya, serta tradisi lokal.
BACA JUGA:Kemenparekraf dan BBPVP Medan Gelar Pelatihan Patiseri dan Kue Berbasis Kompetensi
BACA JUGA:Adakan Turnamen Catur, Dirjen PPTR: Ini Bisa Tingkatkan Konsentrasi dalam Bekerja
Menparekraf mengungkapkan, Indonesia mendukung penandatanganan Deklarasi Glasgow pada 2022. Ini menjadi salah satu bukti komitmen Pemerintah Indonesia dalam menyelaraskan kebijakan pariwisata dengan tujuan aksi iklim.
“Ini menandakan urgensi untuk mempercepat aksi iklim dalam pariwisata untuk mendukung tujuan global untuk mengurangi separuh emisi pada tahun 2030 dan zero emisi sebelum tahun 2050,” kata Menparekraf.
Kemenparekraf pun memiliki program Carbon Footprint Calculator (CFPC) yang merupakan upaya dalam melakukan pengimbangan nilai emisi yang telah dihasilkan, dengan menyerap jejak karbon demi membantu mencegah dampak buruknya pada iklim.
“Kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif harus intended, bahwa isu-isu lingkungan ini menjadi isu utama kita, sehingga ini dapat meningkatkan nilai reputasi dan kepercayaan publik pada sektor pariwisata, serta menguatkan gerakan pariwista ramah iklim,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf mengatakan, Kemenparekraf juga telah mengimplementasikan program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dalam empat tahun terakhir. Ekosistem yang terbentuk pun dinilai semakin baik dan telah fokus pada nilai-nilai keberlanjutan.
BACA JUGA:Terima Penghargaan Insan Olahraga Berprestasi, Menteri Investasi Sampaikan Apresiasi pada Kemenpora
BACA JUGA:Polres OKU Timur Monitoring Pengamanan Bimtek Pilkada Serentak 2024 di Kecamatan BP Peliung