Darmawan Wigwam
Foto : FB - Dahlan Iskan--
Setelah sibuk di bank,Darmawan tidak sempat lagi mendaki gunung. Kecuali baru-baru ini. Yakni saat ia berkunjung ke Ende. “Saya naik ke Gunung Kelimutu,” katanya.
Saya memang anggota dewan juri lagi tahun ini. Bersama Ignasius Jonan, YW Junardy, dan NananSoekarnan. Ketuanya adalah Arif Yahya, mantan menteri pariwisata dan dirut Telkom.
Darmawan ternyata tidak hanya mampu menaklukkan banyak gunung, tapi juga semua pesaingnya di dunia perbankan.
Mapala WigwamUnsri sampai sekarang masih eksis. Ketuanya kini mahasiswi hukum semester 5: Vira Dona. Darmawan adalah anggota nomor 146 –dari 616 anggota.
Wigwam artinya: rumah rubah suku Indian di Amerika Serikat. Pendiri Wigwam adalah seorang wanita: Sri SuryatiUtari Aziz Larose. Kini tinggal di Bandung. Vira Dona adalah wanita ke-3 yang jadi ketua. “Saya sudah mendaki gunung Dempo lima kali,” kata alumni SMA Ujan Mas di Muara Enim ini.
Ketika saya menghubungi Dona, saya lihat status fotonyi: lagi terduduk kehujanan di tengah hutan. “Itu dalam pendakian ke gunung Dempo. Hujan sepanjang hari,” ujar Dona. Dempo adalah gunung berani di depan Pagaralam Sumsel.
Darmawan boleh dibilang ‘’suku asli Mandiri’’. Ia berkarir dari bawah. Sejak 1999. Yakni ketika Bank Mandiri baru berumur 7 bulan. Ia pernah mampir sebentar sebagai direktur keuangan Semen Indonesia, tapi segera balik lagi ke Bank Mandiri.
Dirut Kereta Api Indonesia (KAI) DidiekHartantyo tahun ini menerima the best marketer sektor angkutan. Ia juga dari Bank Mandiri.
Untuk sektor properti diraih oleh Chandra Ciputra dari Ciputra Group (selebihnya lihat tabel).
Setelah pembukaan kemarin acara dilanjutkan dengan seminar-seminar simultan. Di lima ruang terpisah. Semua membahas soal pemasaran tahun depan --tahun yang penuh dengan agenda politik. Mulai dari Pilpres, Pileg sampai Pilkada serentak.
Maka Hermawan–tahun ini terlihat kembali sehat dan energetic–mengingatkan lewat tampilan di layar: empat skenario masa depan Indonesia pilihannya.
Mungkin Indonesia jadi negara maju. Atau tetap miskin. Atau jadi negeri Wakanda. Skenario lain, jadi negeri Konoha.
Korea Selatan dipilih Hermawan sebagai contoh negara unggul di bidang kreativitas dan inovasi. Jepang sebagai lambang productivity dan improvement. Singapura contoh sukses profesionalisme dan kehebatan manajemen. India lambang sukses entrepreneur dan leadership.
Lalu ada satu negara yang hebat di keempat sukses itu: Tiongkok.
Semua itu pikiran Hermawan. Belum tentu juga jadi pikiran paraCapres.(*)