Tambang Franklin
Foto : dok OTP - Dahlan Iskan--
Sepanjang masih ada Bung Karno dan B. Franklin semua kesulitan bisa diatasi. Yang penting izin tambangnya sudah di tangan. Lalu lokasi tambangnya benar-benar sekelas Sandra Dewi. Akan banyak investor yang berminat. Terlalu banyak. Rebutan. Asal jangan dipersoalkan siapa mereka.
Untuk mengundang investor perlu konsultan yang lain lagi: konsultan keuangan. Banyak yang mau jadi konsultan keuangan. Berebut.
Tapi investor hanya percaya pada konsultan keuangan yang terpercaya. Yang sudah punya nama besar. Kelasnya harus internasional. Jangan dipersoalkan apalah pemiliknya Yahudi atau Nasrani.
BACA JUGA:Luka Jateng
Warga NU pasti banyak yang mampu menjadi konsultan keuangan, tapi belum tentu punya yang sudah dipercaya investor besar.
Perencanaan bisnis yang dibuat konsultan itulah yang akan jadi "kitab suci" tambang NU.
Dari situlah NU akan tahu bisa dapat uang berapa triliun setiap tahunnya.
Anda sudah tahu: tahun 2022 laba perusahaan tambang milik Low Tuck Kwong di Kaltim Rp 35 triliun setahun.(Dahlan Iskan)