Level Empat

Foto : dok OTP - Dahlan Iskan--

Lalu ada Qashqai –pusing membacanya. Ada BYD –Anda sudah tahu: dibaca Piyati. Lalu ada mobil listrik mereknya hanya ditulis dalam huruf Mandarin. Ups.. Masih ada dua lagi yang mereknya juga hanya ditulis dalam huruf Mandarin. 

 

Masih ada lagi merek Chery –Anda sudah tahu. Yang awalnya hanya bisa memproduksi mobil kecil murahan. Lalu ada merek Aion, Lynk & Co, Lincoln, Tesla, Aito, Aion, dan satu lagi: MW. Tanpa B. 

 

Saya harus bertanya ke Tiffany Wang, teman saya: apa kepanjangan MW. Ternyata Weltmeister Motor. Itu merek asli Tiongkok. Tapi, kesannya seperti bikinan Inggris.

 

Di jalan-jalan saya menemukan banyak mobil listrik dengan merek yang belum pernah saya lihat. Juga bukan yang 14 di atas. Misalnya yang di foto itu: coba baca, merek apa itu. 

 

Tapi lihatlah desain mobil itu: cantik sekali. Di zaman ini rasanya merek apa pun mobilnya tidak ada yang konyol desainnya. Pun mobil semurah apa pun desainnya tidak ada yang murahan.

 

Dari kota San-Ya ke Haikou itu misalnya saya naik sedan. Belum saya kenal. Desain luar dalamnya menggiurkan. Saya pelototi apa mereknya. Hanya ada tulisan Mandarin. Untung saya tahu apa itu: Chery. Bikinan provinsi paling miskin: Guangxi. Berbatasan dengan Laos. Setahu saya Chery itu mobil kecil murahan. Ternyata kini sudah memproduksi sedan besar yang begitu menggiurkan. Sekali isi listrik bisa untuk 600 km.

 

Maka dari San-Ya ke Haikou (250 km) tanpa harus isi ulang. Sepanjang jalan saya bisa menikmati pemandangan alam pulau Hainan: serasa di Indonesia. Banyak pohon kelapa. Di bagian tengahnya begitu banyak pohon pinang.

 

Hainan memang identik dengan kelapa. Pinang. Nanas. Mangga. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan