Membanggakan, Modest Wear Indonesia Melenggang di Moscow Fashion Week Usung Nilai Budaya

pameran desainer Indonesia Irmasari Joedawinata, sorotan ini merupakan hasil kolaborasi antara Indonesian Fashion Chamber dan Moscow Fashion Week, --

RUSIA – Indonesia tampil di Moscow Fashion Week.

Dihadiri hampir 800 tamu di pameran desainer Indonesia Irmasari Joedawinata, sorotan ini merupakan hasil kolaborasi antara Indonesian Fashion Chamber dan Moscow Fashion Week, yang diperkenalkan kembali di BRICS+ Fashion Summit pada akhir 2023.

Ali Charisma, kepala chamber, menekankan daya pikat desain Indonesia yang semakin meningkat di Rusia, menandai era baru pertukaran lintas budaya dan peluang pasar.

“Jenama lokal Indonesia memiliki potensi besar di pasar Rusia karena meningkatnya minat terhadap budaya, keahlian, dan estetika desain Indonesia yang unik. Berpartisipasi dalam Moscow Fashion Week menyediakan platform bagi jenama Indonesia untuk menampilkan bakat, kreativitas, dan inovasi mereka di panggung internasional. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan eksposur ke khalayak yang beragam, termasuk pembeli, media, dan penggemar mode, yang dapat mengarah pada pengenalan merek, kolaborasi, dan peluang bisnis di luar batas," ujar Ali Charisma.

Acara ini menarik selebriti internasional, termasuk legenda sinema Italia Ornella Muti dan putrinya, penyanyi Naike Rivelli; aktris Turki Gizem Karaca; dan bintang film Tiongkok Lily Ji, menandakan daya tarik yang besar dari Moscow Fashion Week.

Terkenal karena perannya dalam blockbuster Pacific Rim: Uprising dan Skiptrace, Lily Ji memikat penonton dengan mengenakan kostum ancestral khas Tiongkok, mewujudkan jembatan antara warisan budaya dan mode kontemporer.

Gaya Busana Modest

Koleksi yang ditampilkan menggarisbawahi gaya modest fashion, dengan para desainer dari Rusia dan Indonesia yang merangkul tren ini melalui karya-karya mereka.

Koleksi Joedawinata membawa para hadirin ke pesisir Indonesia dengan penggunaan bahan transparan dan palet yang terinspirasi dari lanskap alam, yang memberikan kesan bebas dan ringan meskipun dengan pendekatan yang berlapis-lapis.

Dari wilayah muslim Rusia, Dagestan, merek ZUHAT memamerkan koleksi gaun maxi dan rok panjang, dengan skema monokromatik yang mencerminkan etos modest fashion di wilayah tersebut.

Sementara itu, merek MEASURE mengeksplorasi perpaduan detail historis dan desain modern, dengan mengedepankan layering dan kain bertekstur.

Ragam Karya Desainer Rusia

Desainer Rusia juga mencari inspirasi dari tradisi nasional, dengan koleksi yang mengambil inspirasi pada warisan pengembara Buryat dan menggunakan pola bunga sebagai elemen desain utama, yang disoroti oleh karya dari Abzaeva, Sergey Soyev, dan Gapanovich.

Mengambil inspirasi dari kisah-kisah Rusia karya Pavel Bazhov, Maison Kaleidoscope menyatukan seni ke dalam mode, menggemakan Ural Rusia yang indah.

Lesel, merek Moskow lainnya, menyalurkan tema bunga, menampilkan mantel berlapis dan gaun maxi dengan desain bunga monokrom dari Maria Kulikova.

Merek PASESHNIC berinovasi dalam bentuk tradisional, menampilkan gaun maxi yang memadukan busana pesta dan busana sehari-hari khas Rusia.

Sementara itu, merek SHCHUR milik Kalmykia menampilkan koleksi yang ditandai dengan feminitas dan keanggunan, dengan ansambel kasual monokrom, rok yang melambai, dan evening attire malam.

Moscow Fashion Week musim ini tidak hanya menyoroti minat yang berkembang terhadap budaya dan desain Indonesia di lanskap fesyen Rusia, namun juga menggarisbawahi peran acara ini sebagai wadah penting untuk kolaborasi internasional dan pertukaran budaya dalam industri fesyen.(*)

Tag
Share