Menag: Kampus Jangan Cetak Lulusan Tanpa Baca Kebutuhan Lapangan Kerja

Menag Nasaruddin Umar --

KORANOKUTIMURPOS.ID- Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan perguruan tinggi agar tidak mencetak lulusan secara berlebihan tanpa mempertimbangkan kebutuhan riil lapangan kerja. Hal tersebut disampaikan Menteri Agama saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja Universitas PTIQ di Caringin, Bogor.

“Jangan sampai kita mencetak lulusan tanpa membaca kebutuhan lapangan kerja. Akibatnya, banyak lulusan yang akhirnya bekerja di sektor informal atau tidak sesuai dengan bidang studinya,” ujar Menag, Senin (22/12/2025).

Hadir dalam kegiatan tersebut Asisten Khusus Presiden RI Bidang Komunikasi dan Analisa Kebijakan, Dirgayuza Setiawan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor, Syukri Ahmad Fanani, beserta jajaran pimpinan Universitas PTIQ.

Menurut Menag, perubahan zaman dan dinamika dunia kerja menuntut kampus untuk lebih adaptif dalam merancang dan mengevaluasi program studi. Analisis terhadap tren alumni dinilai penting agar pengembangan institusi pendidikan tidak berjalan stagnan dan mampu merespons perubahan sosial.

Selain itu, Menag menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai keilmuan dan etika akademik. Ia mengingatkan bahwa akademisi harus menampilkan sikap beradab, beretika, dan mencerminkan keteladanan para ulama.

BACA JUGA:Pemkab OKU Timur Kembali Angkatan 2.075 PPPK Paruh Waktu

BACA JUGA:Pemkab OKU Timur Kembali Angkatan 2.075 PPPK Paruh Waktu

"Nilai-nilai tersebut menjadi fondasi dalam membangun masyarakat yang beradab atau civilized society, bukan sekadar masyarakat yang menjalankan pendidikan secara seremonial," ungkapnya.

Menag juga menyinggung perlunya keberanian kampus untuk berpikir berbeda dan melampaui kebiasaan lama. Langkah-langkah inovatif, termasuk dalam merespons kebutuhan sumber daya manusia ke depan, dinilai penting agar kualitas pendidikan tetap terjaga.

“Keberanian mengambil langkah baru mungkin tidak langsung dipahami, tetapi kontribusi nyatanya akan sangat berarti bagi masa depan,” tuturnya.

Di akhir arahannya, Menag menegaskan bahwa seluruh upaya pembenahan pendidikan tinggi memerlukan perencanaan, analisis, dan kebijakan yang berkelanjutan. Dengan demikian, perguruan tinggi diharapkan mampu melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan bangsa.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan