Cetak SDM Industri Bertaraf Internasional

Penguatan pendidikan vokasi merupakan strategi utama dalam membangun industri nasional yang bernilai tambah tinggi, berkelanjutan, dan berdaya saing global. --

KORANOKUTIURPOS.ID - Penguatan pendidikan vokasi merupakan strategi utama dalam membangun industri nasional yang bernilai tambah tinggi, berkelanjutan, dan berdaya saing global. Langkah ini selaras dengan arah Asta Cita pemerintah dan Strategi Baru Industrialisasi Nasional yang menitikberatkan pada peningkatan nilai tambah, inovasi teknologi, serta transformasi industri berbasis keberlanjutan.

“Pendidikan vokasi adalah investasi untuk masa depan. Dengan SDM yang kompeten dan unggul, industri kita akan tumbuh lebih produktif, resilien, dan berdaya saing global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Selasa (9/12).

Oleh karena itu,Kementerian Perindustrian terus memperkuat sinergi pendidikan dan industri melalui standardisasi kompetensi, pemagangan, sertifikasi, serta modernisasi sarana pembelajaran agar mampu menjawab kebutuhan industri masa depan.

Dalam rangka memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok dunia, pemerintah mengembangkan agenda “vokasi go global” yang mengarahkan pendidikan vokasi pada standar kompetensi internasional, literasi teknologi maju, dan kemampuan adaptif terhadap dinamika pasar global. 

BACA JUGA:Dorong Tracer Study untuk Jaminan Mutu Ma’had Aly

BACA JUGA:Kemenkes Pastikan Fasilitas Kesehatan Segera Berfungsi

Melalui pendekatan ini, Kemenperin mendorong penguatan kurikulum yang mengacu pada standar industri internasional, penerapan sertifikasi profesi berlevel global, perluasan kemitraan strategis dengan industri mancanegara, serta fasilitasi mobilitas tenaga kerja terampil lintas negara.

Tidak hanya itu, lulusan vokasi juga didorong membangun jejaring alumni berskala global untuk memperkuat konektivitas industri dan memperluas peluang kerja maupun kolaborasi bisnis internasional. 

Model ini dirancang untuk mendukung Indonesia masuk ke rantai pasok global pada sektor-sektor strategis seperti semikonduktor, kecerdasan buatan, otomasi industri, energi hijau, serta manufaktur berkelanjutan.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Doddy Rahadi menjelaskan, penguatan pendidikan vokasi merupakan bagian penting dari SBIN, yang memberi penekanan pada pengembangan SDM industri berdaya saing tinggi. Menurutnya, sektor-sektor prioritas nasional saat ini membutuhkan sumber daya manusia dengan keterampilan baru yang relevan dengan teknologi mutakhir.

“Kita harus menjawab kebutuhan masa depan. Target pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi tidak mungkin tercapai kalau SDM-nya masih seperti dahulu. SDM harus produktif, terampil, kompeten, dan berorientasi global,” ujarnya.

BACA JUGA:Siapkan 50 Miliar dari APBN untuk Rehabilitasi Fasilitas Keagamaan Terdampak Banjir

BACA JUGA:Perkuat Ekosistem Inovasi Nasional, Pacu Kompetensi SDM Industri Berbasis Digital

Doddy menegaskan, pendidikan vokasi Indonesia tidak boleh terbatas pada penyedia tenaga kerja untuk industri domestik, tetapi harus menjadi bagian penting dari ekosistem industri global, baik melalui kompetensi teknis, mobilitas tenaga kerja, maupun jejaring profesional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan