Kreativitas Digital jadi Masa Depan Ekraf Indonesia
Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) menegaskan komitmennya untuk menjadikan teknologi digital sebagai penggerak, bukan pengganti talenta manusia dalam ekosistem ekonomi kreatif nasional.--
“Kekuatan talenta-talenta digital di Indonesia harus diarahkan memiliki daya saing global sehingga masa depan ekonomi kreatif menjadi pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional,” tambah Deputi Neil.
BDD 2025 mengusung tema “Accelerating Creative Transformation Through Digital Talent" sekaligus kolaborasi bersama Dicoding sebagai mitra resmi Google Developers dan Google Cloud di Indonesia. Acara ini juga menjadi ruang pertemuan antara pemerintah dan komunitas developer untuk mendorong lahirnya kreativitas baru bidang aplikasi, web, dan internet of things (IoT) melalui pelatihan berbasis standar industri global.
“Harapannya para peserta BDD bisa berjejaring, belajar dari expert, dan transfer knowledge yang nantinya melahirkan startup baru. Bahkan, lulusan Program BDD sudah ada yang bekerja di multinational company. Dengan begitu, BDD bisa mencetak developer yang bukan hanya kualitas lokal, tetapi juga kualitas global,” harap Narenda Wicaksono sebagai CEO Dicoding.
BACA JUGA:Jajaki Kolaborasi Lintas Negara, Buka Ruang Kreator Lokal Mendunia
BACA JUGA:Infinix Zero X Pro: Desain Premium dan Fast Charging 45W untuk Pengalaman Gaming Terbaik
Dalam gelaran BDD 2025 Bandung, Kementerian Ekraf menghadirkan tiga jalur pembelajaran yang dirancang untuk menjawab kebutuhan ekosistem teknologi yang terus berubah cepat.
Para peserta dapat memilih track Mobile Development, Full-Stack Development, atau Artificial Intelligence, tiga bidang yang kini menjadi fondasi utama pertumbuhan ekonomi digital.
Pola pembelajaran yang ditawarkan bukan sekadar kursus teknis, tetapi pengalaman komprehensif yang menghubungkan peserta dengan praktik industri, real case, dan perkembangan mutakhir dunia teknologi.
Kementerian Ekraf menilai penguatan kapasitas developer menjadi elemen strategis untuk menjaga daya saing Indonesia.
Selama hampir satu dekade, program BDD telah melatih lebih dari 215.000 peserta sejak 2016. Hal ini menjadikan salah satu program pengembangan talenta digital terbesar di Asia Tenggara.
Melalui BDD 2025, pemerintah berharap akan lahir lebih banyak kreator teknologi yang tidak hanya siap kerja, tetapi mampu memimpin transformasi digital dan memperkuat ekosistem startup Indonesia untuk tingkat global.