Cicilan Kedua

----
Rasanya Presiden Prabowo ingin main aman. Djamari sangat senior. Usianya sudah 76 tahun. Ia tidak akan canggung menghadapi jenderal-jenderal yang lebih muda. Saya yakin Djamari sendiri tidak pernah bermimpi bahwa kemudian akan menjabat menko di hari tuanya.
Yang juga menarik adalah penunjukan Mohamad Qodari sebagai kepala staf presiden. Relatif muda. Orang pergerakan. Intelektual. Mungkin Qodari akan mendapat tanggung jawab sebagai pemegang dasboard kepresidenan.
Begitu krusial masalah pemegang dashboard itu. Selama ini publik tidak tahu siapa sebenarnya pemegang ''delivery office'' Presiden.
Dari reshuffle cicilan kedua membuktikan ''kubu'' PDI Perjuangan hilang sama sekali dari kabinet. Golkar juga kehilangan satu kursi: Kemenpora.
Kabinet Merah Putih terlihat ''kian Gerindra''.
Mungkin masih ada reshuffle cicilan ketiga. Bahkan keempat. Bagi yang kemrungsung ingin jadi menteri masih ada harapan di cicilan kelima. (Dahlan Iskan)