Perkuat Kolaborasi Program Pesantren Sehat

Direktur Pesantren Basnang Said--

KORANOKUTIMURPOS.ID- Direktorat Pesantren Kementerian Agama bersama Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan membahas mekanisme peningkatan kesehatan di pesantren melalui program Pesantren Sehat. Pembahasan kolaborasi ini berlangsung di Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Pembahasan mencakup tiga aspek penting, yaitu pembiasaan aktivitas fisik rutin, edukasi perilaku sehat, dan pembinaan kader kesehatan. Selain itu, diskusi juga menyoroti layanan kesehatan di pesantren dengan empat indikator kunci: pesantren yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, pesantren yang memiliki ruang kesehatan, pesantren yang melaksanakan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), serta pesantren yang siap melaksanakan P3P (Pertolongan Pertama pada Penyakit), P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan), dan P3LP (Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis).

Tidak hanya itu, pembinaan Pesantren Sehat juga difokuskan pada aspek lingkungan, seperti tersedianya toilet yang layak dan bersih, sarana cuci tangan pakai sabun, asrama dengan ventilasi dan pencahayaan memadai, kawasan tanpa rokok, pengelolaan sampah dengan tempat sampah tertutup, hingga pemberantasan sarang nyamuk secara rutin.

Direktur Pesantren, Basnang Said, mengapresiasi sinergi yang terbangun di antara dua pihak. “Kami berharap kerja sama ini dapat lebih diperkuat, khususnya dalam penyelarasan program Pesantren Sehat dengan inisiatif Pesantren Ramah Anak,” ungkapnya.

BACA JUGA:Penguatan Identitas Merek Dukung IKM Kerajinan Tembus Pasar Global

BACA JUGA:Menag Tekankan Pentingnya Peran Guru Ibadah dalam Membimbing Umat

Basnang juga menginginkan pengkaderan santri yang bisa diterjunkan dalam Pesantren Sehat ini agar upaya kesadaran santri terhadap kesehatan meluas ke santri-santri lainnya.

Direktur Promosi Kesehatan Kemenkes, Elvieda Sariwati, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Upaya ini tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan sinergi, terutama dalam pertukaran data antara Direktorat Pesantren dan Kemenkes untuk memperkuat basis pembinaan seperti santri husada dan tim pengasuh pesantren pengelola pesantren sehat,” ujarnya.

Pertemuan ini turut dihadiri Yusi Damayanti (Kasubdit Pendidikan Salafiyah dan Kajian Kitab Kuning), Fadhly Azhar (Kasubtim Kesantren Subdit Pesantren Salafiyah), beberapa Katimker dari Direktorat Promosi Kesehatan Kemenkes dan Pelayanan Kesehatan Keluarga. Dengan terjalinnya sinergi ini, diharapkan terwujud lingkungan pesantren yang lebih sehat, ramah anak, serta mendukung tumbuh kembang santri secara optimal.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan