Perusuh Bahagia

catatan dahlan iskan--

PENUTUP dialog malam kemarin adalah soal organisasi. "Apakah diizinkan kalau dibentuk organisasi perusuh Disway." Yang bertanya: ''perusuh'' muda dari Banten: Riki Gana.

''Perusuh'' hanyalah nickname untuk pembaca Disway yang rajin kirim tulisan ke kolom komentar. Istilah itu muncul setelah ditemukan banyaknya komentar yang ''usil'' dan ''nakal''.

"Jumlah perusuh begitu banyaknya. Apa salahnya dibentuk organisasi?" katanya. Ia pernah lama bekerja di Krakatau Steel. Berhenti. Beralih jadi dosen. Sejak itu hidupnya merasa lebih tenang.

Tentu Anda sudah tahu jawaban saya: tidak melarang dan tidak menganjurkan. Terserah saja. Hanya saja bentuk yang tanpa bentuk seperti sekarang ini rasanya lebih asyik.

Organisasi sudah terlalu banyak. Setiap instansi punya organisasi. Banyaknya organisasi rasanya tidak salah. Tapi kalau setiap organisasi merayakan ulang tahun masing-masing rasanya terlalu bikin pemborosan. Perayaan ulang tahun menjadi seperti bagian dari pekerjaan. Seolah dengan menjadi panitia ulang tahun seperti sudah bekerja.

Lho kok ada perayaan ulang tahun ke-74 dan ulang tahun perkawinan ke-50?

Rasanya peristiwa di Bandung kemarin itu bukan perayaan ulang tahun. Itu seperti perhelatan marketing sebuah perusahaan real estate di Bandung Barat: PT Siliwangi Anatha Bumi (YanPro Land). 

Lihatlah: acara senam masalnya di bukit dalam proyek real estate. Dialog perusuh dihelat di kantor real estate. Backdrop resepsi di Granada Ballroom Holiday Inn-nya berbunyi ''Executive Gathering'' real estate. Pokok acaranya pun pengumuman diskon besar-besaran penjualan rumah di real estate itu.

Penyelenggara acara dua hari di Bandung ini memang Kang Yana (Yana Priatna), pemilik real estate itu. Ia anak muda yang hebat: mampu jualan 500 rumah setahun di masa penjualan rumah sulit.

 

Kalau pun bukan acara marketing, rasanya acara di ballroom itu seperti pertemuan romantisme antara Persib dan Persebaya. Lihatlah dua orang yang memberi sambutan kemarin. Satunya Pak Kuswara S. Taryono, komisaris Persib Bandung. Satunya lagi anak Pak Iskan, komisaris utama Persebaya. "Saya akui Persib lebih hebat daripada Persebaya. Buktinya Persib juara," ujar anak Pak Iskan sambil memeluk pundak Kuswara. "Tapi saya sekalian minta izin ingin membawa piala itu ke Surabaya tahun depan".

Kuswara hanya tersenyum kecil. Rasanya ia tidak rela. Di pertandingan pertama musim ini, akhir pekan kemarin, Persib menang 2-0 atas Semen Padang. Persebaya kalah 0-1 dari PSIM Yogyakarta di kandang Bonek sendiri.

Mungkin bukan ultah. Bukan forum marketing. Bukan bertemunya Persib-Persabaya. Acara kemarin itu bisa juga disebut forum baku dapa antara Kimbab Family dengan follower-nya: 3,3 juta orang.

Memang di ballroom itu hadir pemilik akun Kimbab Family. Bersama suami dan tiga anak mereka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan