Centang Satu

Militer Israel mengklaim telah meluncurkan serangan udara besar-besaran ke enam bandara di Iran, menghancurkan sejumlah aset strategis milik militer Iran dilansir dari Al Jazeera.--Al Jazeera--
Alhamdulillah, sepanjang hari kemarin WA saya sudah berhasil tidak lagi centang dua. Berarti Purkon dkk sudah tidak bisa dihubungi. Sudah berada di atas pesawat --mestinya tadi malam bisa mendarat di Jakarta.
Saya tidak tahu apa yang terjadi setelah gencatan senjata. Tidak ada pengumuman berapa lama gencatan senjata itu. Yang jelas di Iran berlangsung kegembiraan: Iran menang, teriak mereka.
"Sejak perang dunia ke-2 hanya dua negara yang berani melawan Amerika. Yang satu Iran. Satunya lagi Iran," kata mereka.
Anda pun sepakat: gencatan senjata ini amat rapuh. Bagi Iran itu sangat sementara. Yang penting: jangan sampai di saat perayaan 10 Muharam Iran dalam keadaan perang.
Perayaan Asyura itu akan jatuh pada hari Selasa tanggal 7 Juli. Jutaan orang Iran melakukan jalan kaki sejauh 60 km menuju Karbala: untuk mengenang meninggalnya Sayidina Husein.
Rasanya selama gencatan senjata negara-negara di kawasan Teluk yang akan aktif berdiplomasi. Selama perang ternyata mereka ikut menderita. Rudal-rudal kedua negara beterbangan di udara, meski agak di utara, tapi sangat mengancam penerbangan mereka.
Iran boleh mengklaim sebagai pemenang. Tapi pemenang yang sesungguhnya adalah Bale dan Eitaa. Itulah dua aplikasi semacam WA milik Iran sendiri.
"Selama internet diputus kami berkomunikasi dengan Bale dan Eitaa," ujar Waladi. Israel pun ikut memajukan teknologi Iran.(Dahlan Iskan)