Kue Kecampit, Sajian Khas Tempo Dulu yang Masih Melegenda

Kecampit--

Cara Membuat:

1. Membuat Isian (Unti):

  * Rebus gula merah, air, daun pandan, dan garam hingga larut.

   * Masukkan kelapa parut, masak hingga air menyusut dan adonan mengental. Angkat, dinginkan.

2. Membuat Kulit Kue:

  * Campurkan tepung ketan, tepung beras, dan garam. Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga kalis dan bisa dipulung.

   * Ambil sedikit adonan, pipihkan, beri isian unti kelapa, lalu bentuk pipih lonjong (mirip pastel tapi tidak digoreng).

   * Bungkus dengan daun pisang dan sematkan lidi di ujungnya agar tidak terbuka.

3. Pengukusan:

  * Kukus selama 25–30 menit hingga matang dan daun pisang berubah warna.

   * Angkat dan biarkan sedikit hangat sebelum disajikan.

Kue kecampit memiliki rasa manis dari gula merah, berpadu dengan gurihnya kelapa, dan kenyalnya tepung ketan. Cocok dinikmati sebagai camilan sore bersama teh hangat.

-Asal Usul dan Makna Kue Kecampit

Kue kecampit berasal dari wilayah Banyumasan, termasuk Purwokerto dan Cilacap. Dalam bahasa lokal, “kecampit” memiliki makna “terjepit” atau “tergenggam,” yang merujuk pada bentuk dan cara pembungkusannya yang menyerupai jepitan sederhana dengan daun pisang.

Dahulu, kue ini dibuat saat hajatan atau acara adat seperti syukuran panen dan pernikahan. Filosofinya menggambarkan kesederhanaan hidup dan pentingnya menjaga isi hati (simbol dari isian kelapa yang tersembunyi di balik lapisan luar).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan