Status Gunung Api Lewotobi Laki-laki Kembali Naik ke Level Awas

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menaikkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV (AWAS) dari sebelumnya Level III (SIAGA).--

KORANOKUTIMURPOS - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menaikkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV (AWAS) dari sebelumnya Level III (SIAGA). Peningkatan status ini mulai berlaku hari ini, Selasa 17 Juni 2025 pukul 15.00 WITA.

"Berdasarkan hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki meningkat, sehingga tingkat aktivitasnya dinaikkan dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas", ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, yang di temui usai menghadiri acara Peresmian Fasilitas Sumber Air Bersih, Sanitasi dan Program Pencegahan Stunting di Sragen, Jawa Tengah.

Wafid mengungkapkan, peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Api Lewotobi Laki-Laki terlihat jelas dari data kegempaan yang terus meningkat signifikan.

Tak hanya itu, didukung pula data deformasi tiltmeter dan GPS yang menunjukkan indikasi inflasi, begitu juga dengan data InSAR yang selaras dengan data tersebut, yang menunjukkan anomali inflasi. Hal ini menandakan adanya tekanan dari dalam tubuh gunung api yang dapat berpotensi menjadi erupsi.

"Rata-rata kejadian gempa vulkanik dalam per hari hanya 8-10 kejadian namun pada tanggal 17 Juni 2025 terdapat 50 kejadian hanya dalam kurun waktu 2 jam", papar Wafid.

Ia menambahkan, dari data kegempaan dari tanggal 16-17 Juni 2025 pukul 14.00 WITA yakni 5 kali Gempa Hembusan, 18 kali Tremor Non Harmonik, 3 kali Gempa Low Frequency, 3 kali Gempa Hybrid, 52 Gempa Vulkanik Dalam, dan 7 kali Gempa Tektonik Jauh.

BACA JUGA:Tunjangan Guru ASND Kini Langsung dari APBN

Sebagai antisipasi situasi ini, Wafid meminta agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 km dan sektoral barat daya-timur laut 8 km dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

"Masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen. Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan," jelas Wafid.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan