Buka ICC-OSH 2025, Tekankan Pentingnya Budaya K3 yang Adaptif

Wakil Gubernur Sumatera Selatan H. Cik Ujang menyampaikan bahwa pembangunan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang baik merupakan salah satu kunci penting dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul.--
PALMBANG - Wakil Gubernur Sumatera Selatan H. Cik Ujang menyampaikan bahwa pembangunan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang baik merupakan salah satu kunci penting dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul.
Hal itu disampaikannya dalam sambutan pada sebuah acara Indonesian Conference and Competition Occupational Safety and Health ( ICC-OSH) yang diselenggarakan oleh lembaga pengembangan SDM prima karya Kementerian ketenagakerjaan dan PJK3 PT. Wahana Kendali Mutu, Ballroom Hotel Arya Duta.
Wagub Cik Ujang menekankan pentingnya penerapan manajemen K3 yang efektif dan efisien di setiap perusahaan. Ia berharap para peserta acara dapat memanfaatkan bimbingan dari para narasumber untuk merumuskan arah K3 yang lebih baik, sehingga potensi kelalaian yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
"Prinsip K3 wajib dilakukan oleh setiap perusahaan dan karyawan guna meningkatkan pencegahan kecelakaan kerja," tegas Wagub. Beliau juga mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi, termasuk dalam hal pengelolaan limbah, demi menekan angka kecelakaan kerja.
Lebih lanjut, Wagub Cik Ujang mengajak seluruh pihak terkait untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kemandirian berbudaya K3 di lingkungan kerja masing-masing.
Sementara itu, Ketua Komite Pelaksana Indonesian Conference and Competition Occupational Safety and Health (ICC-OSH) 2025 menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui pemahaman dan penerapan K3 yang adaptif terhadap perubahan iklim (climate change).
BACA JUGA:Hadiri Haflah dan Tasyakuran Khotmil Qur’an, Wabub OKU Selatan Harap Santri dapat Mengamalkannya
"Para pekerja harus dilindungi oleh regulasi yang ada. Kami juga ikut mendorong kepedulian masyarakat terhadap pengaruh perubahan iklim. Dan tagline kita saat ini yakni 'K3 Unggul, Bumi yang Terselamatkan'," paparnya.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 300 peserta yang berasal dari 45 perusahaan dan berbagai kampus. Selain sosialisasi dan diskusi, acara ini juga menggelar kompetisi yang diharapkan dapat menghasilkan karya-karya inovatif dari para pekerja terkait penerapan K3 di lingkungan kerja mereka.
Diharapkan melalui kegiatan ini, kesadaran dan implementasi budaya K3 di berbagai sektor industri dan pendidikan di Sumatera Selatan dapat semakin meningkat, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan produktif, serta berkontribusi pada pelestarian lingkungan.