Ungkap Tiga Tantangan Dakwah di Era Digital

Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin--
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengungkapkan tiga tantangan utama dakwah di era digital. Hal itu disampaikannya dalam acara Anugerah Syiar Ramadan 2025 di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag RI, Jakarta.
"Dakwah hari ini semakin kompleks, terutama menghadapi generasi Z dan alpha yang tumbuh dalam lingkungan digital yang cepat, visual, dan multitasking," ujar Kamaruddin.
Tantangan pertama, kata Kamaruddin, adalah menghadirkan konten dakwah yang komunikatif dan responsif terhadap realitas digital. Ia menekankan perlunya inovasi dalam menyampaikan pesan keislaman dengan gaya yang lebih membumi, namun tetap berbasis ilmu dan akhlak.
Tantangan kedua adalah kecenderungan menjadikan siaran Ramadan semata-mata sebagai hiburan. "Dakwah bukan sekadar pengisi waktu luang, tetapi tazkiyat al-nafs, yaitu upaya menyucikan jiwa dan membentuk karakter," jelasnya.
BACA JUGA:Genjot Produksi Migas, Menteri ESDM: Jangan Pakai Cara yang Lazim
BACA JUGA:Total Investasi Hampir USD45 M, Menteri ESDM Bahlil: Langsung Kita Jalankan
Ia mendorong agar nilai-nilai keislaman yang disampaikan mampu menginspirasi perubahan perilaku, bukan hanya mengejar popularitas.
Tantangan ketiga, lanjut Kamaruddin, adalah menjadikan siaran agama sebagai pendorong pembangunan bangsa secara menyeluruh. "Dalam Islam, pembangunan tidak hanya berarti infrastruktur fisik, tetapi juga pembangunan manusia," ungkapnya.
Untuk itu, Kamaruddin menegaskan, media dakwah harus menjadi kompas moral yang mengarahkan transformasi sosial menuju masyarakat yang beretika dan bersolidaritas.
“Saat ini, Kemenag berupaya memperkuat ekosistem dakwah media yang moderat dan berdampak. Salah satu inisiatif strategis yang tengah dikembangkan adalah implementasi Kurikulum Cinta, yang menanamkan nilai kasih sayang, toleransi, dan penghormatan terhadap keberagaman sejak usia dini,” tandasnya.
ASR 2025 digelar oleh Kemenag, KPI, dan MUI dengan mengusung tema “Siaran Ramadan untuk Meneguhkan Ketahanan Bangsa”. Acara tersebut juga disiarkan melalui kanal YouTube Bimas Islam TV, Media Center KPI Pusat, dan MUI TV. ASR 2025 tahun ini merupakan gelaran ke-10 sejak pertama kali dihelat pada 2015.