Ganbai Ganbai

Dahlan Iskan--
Tentu saya bisa mengucapkan semua itu. Sudah sering menyaksikannya. Tinggal meniru. Tapi saya tidak bisa memegang gelas kecil –meskipun sebagai bentuk pura-pura.
Saya pun minta maaf karena tidak minum minuman keras. Sebenarnya itu tidak sopan tapi mereka memaklumi.
Maka saya angkat gelas berisi jus. Mengajak mereka bersulang. Ketua dokter di sebelah saya angkat gelas kecil berisi minuman keras. Pun beberapa dokter lainnya. Dua orang lagi angkat gelas jus –saya sempat meliriknya sesapuan.
Setelah ''pidato kecil'' saya pun berseru: "Ganbai!” pertanda saya mengajak mereka bersulang.
"Ganbai!!!,” sahut mereka. Lalu kami pun saling menabrakkan gelas: Ting! Ting! Ting! Barulah meneguk isinya.
Maksud kata ''ganbai'': minumlah sampai habis. Sampai gelasnya kosong. Masing-masing lantas menunjukkan gelas mereka sudah kosong.
Untuk diisi lagi.
Saya lirik gelas kecil ketua dokter di sebelah saya: masih sama. Isinya tidak berkurang. Berarti dia tadi tidak meminumnya. Hanya seperti minum. Agar terlihat kompak.