Sekda Sumsel Dampingi Wamen Koperasi RI Resmikan Pembentukan Koperasi Merah Putih

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Drs H Edward Candra MH mendampingi Wakil Menteri (Wamen) Koperasi Republik Indonesia (RI) Ferry Juliantono meresmikan pembentukan koperasi Merah Putih di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ittifaqiah --

OGANILIR - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Drs H Edward Candra MH mendampingi Wakil Menteri (Wamen) Koperasi Republik Indonesia (RI) Ferry Juliantono meresmikan pembentukan koperasi Merah Putih di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ittifaqiah Indralaya, Ogan Ilir.

Dalam sambutan tertulis Gubernur Herman  Deru yang dibacakan Sekda Edward Candra mengatakan, sebagai pilar ekonomi yang melandaskan asas kekeluargaan dan gotong royong, keberadaan Koperasi  telah terbukti mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Untuk itu, saya mengapresiasi pembentukan koperasi Merah Putih di ponpes Ittifaqiah,” kata Edward.

Lebih lanjut dikatakan, Koperasi adalah pilar ekonomi yang melandaskan asas kekeluargaan dan gotong royong, yang telah terbukti mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dia merinci saat ini jumlah koperasi di Sumsel adalah 6.864 unit, yang aktif sebanyak 4.379 unit (64%) dan tidak aktif 2.453 unit (36%). Adapun jumlah desa/kelurahan di Sumsel sebanyak 2.556.

Konsorsium Merah Putih ini  menurut Edward juga sejalan dengan visi-misi Gubernur Sumsel.

BACA JUGA:Kemenag Siapkan Program Pesantren Ramah Lingkungan

BACA JUGA:Ingatkan Disiplin ASN dan Maknai Semangat Kartini

"Kami juga mengharapkan melalui mekanisme pembentukan baik melalui pendirian koperasi baru, pengembangan koperasi yang  telah ada maupun revitalisasi koperasi melalui musyawarah desa dapat cepat terwujud dalam waktu singkat,”  imbuhnya.

Sementara itu Wamen Koperasi, Ferry menjelaskan aset badan koperasi jauh lebih sedikit dibandingkan dengan aset BUMN dan swasta. Karena itu Presiden menugaskan Kemenkop agar jumlah aset koperasi dapat meningkat.

“Ini merupakan keinginan Presiden agar Kemenkop gerak cepat mengembangkan koperasi. Selama ini koperasi hanya kebagian untuk mengelola hal yang kecil-kecil saja. Kini koperasi boleh mengelola sektor pertambangan, pertanian dan lainnya,” kata Ferry.

Ferry menambahkan,  Bank Muamalat saat ini sahamnya dapat dimiliki oleh koperasi ponpes ataupun koperasi syariah.

"Koperasi boleh terlibat dalam usaha-usaha besar apapun. Selama ini apresiasi terhadap koperasi sangat kurang. Sebab itu, Presiden ingin koperasi dapat menjadi besar dan berwibawa,” ujarnya.

BACA JUGA:Wakil Ketua I DPRD OKU Selatan Monitoring Kawasan Wisata Danau Ranau

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan