Kemarau Melanda, Warga Air Sugihan Beli Air Galon
Foto : Sumek - Masyarakat Kecamatan Air Sugihan selama musim kemarau terpaksa membeli air galon setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah (3/11)--
KAYUAGUNG - Musim kemarau yang melanda Indonesia saat ini bukan hanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saja yang terjadi.
Tetapi juga membuat lahan pertanian dan perkebunan mengalami kekeringan. Tak hanya itu, sejumlah daerah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengalami kesulitan air bersih.
Seperti yang dialami oleh masyarakat Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pun mengalami kesulitan air bersih di musim kemarau ini.
Masyarakat Kecamatan Air Sugihan selama musim kemarau terpaksa membeli air galon setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah mereka masing-masing.
Kepala Desa Rengas Abang, Kecamatan Air Sugihan, Agus Suseno menjelaskan, selama musim kemarau yang hampir dua bulan lebih ini dan tidak ada hujan, membuat masyarakat Desa terpaksa harus membeli air galon untuk setiap harinya.
"Warga Desa kami setiap hari membeli air galon yang didatangkan dari Palembang. Masing-masing rumah bisa membeli 3 galon hingga lebih," ujar Agus, saat dikonfirmasi SUMEKS.CO, Jumat 3 November 2023.
Dikatakan Agus, seperti di rumahnya yang setiap hari biasa membeli 3 air galon. Air ini digunakan khusus untuk memasak saja sedangkan untuk kebutuhan mandi dan mencuci menggunakan air Sungai.
Mengenai harga air galon, diungkapkan Agus, dijual bervariasi mulai dari Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu/galon nya. Kalau membeli di warung-warung, berarti ini sudah ada di pengecer sehingga harga dijual Rp 10 ribu/galon.
Sambungnya, kalau membeli air galon dari mobil pengecer langsung yang mendatangi desa-desa bisa lebih murah sedikit. "Kalau beli di mobil bisa harga Rp 8 ribu/galon terkadang bila membeli dengan jumlah banyak bisa Rp 7 ribu/galon dihargainya," terang Agus.
Agus mengatakan, semua warga Desa Kecamatan Air Sugihan yang terdiri 19 Desa sekarang ini membeli air galon. Maka jelas menambah pengeluaran rumah tangga setiap harinya.
Lanjutnya, biasanya mobil pengecer air galon ini mendatangi desa-desa pagi hari. Tetapi kalau mobil ini sudah lewat maka masyarakat bisa membeli di warung-warung yang ada di Desa. Dimana air galon yang dijual oleh warung pun berasal dari mobil pengecer tersebut.
Apabila setiap hari semua kebutuhan air di rumah membeli air galon termasuk mandi dan mencuci jelas bisa puluhan galon. Jadi, menghemat pengeluaran dengan membeli air galon hanya untuk kebutuhan memasak saja.
"Kalau bukan musim kemarau seperti ini semua masyarakat Air Sugihan untuk kebutuhan air setiap hari dengan cara menampung air hujan pada bak-bak penamungan," bebernya.
Masih dikatakan Agus, jadi selama musim kemarau ini kebutuhan air untuk mandi dan mencuci mengambil air sungai (Parit tersier) dekat desa itupun saat air sungai lagi pasang.