Hadapi Mudik dan Nyepi, Komdigi Siagakan 386 Posko dan 1.500 Personel Jaga Telekomunikasi

Komdigi Siagakan 386 Posko dan 1.500 Personel untuk Jaga Telekomunikasi Mudik dan Nyepi 2025--
KORANOKUTIMURPOS.ID - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan komitmennya dalam memastikan layanan telekomunikasi tetap andal selama masa mudik Lebaran dan Hari Raya Nyepi 2025.
Sebanyak 386 posko siaga dan 1.500 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga konektivitas di seluruh Indonesia, termasuk di titik-titik krusial pergerakan masyarakat.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjamin kelancaran fasilitas transportasi dan layanan publik selama libur panjang.
Dalam Apel Bersama Posko Siaga Kualitas Layanan Telekomunikasi Optimal 2025 di Jakarta, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa konektivitas adalah kebutuhan mendasar masyarakat modern.
"Ini adalah layanan dasar, dan kita adalah garda terdepan dalam menjaga keberlangsungan sistem komunikasi dari Aceh hingga Papua," tegas Menteri Meutya Hafid di hadapan peserta apel di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat.
Posko siaga mulai beroperasi sejak 26 Maret hingga 8 April 2025. Dari total 386 posko, 35 di antaranya berasal dari Kemkomdigi, sedangkan sisanya disiapkan oleh operator seluler, yakni 152 posko Telkomsel, 184 posko Indosat, 10 posko XL Axiata, dan 5 posko Smartfren. Beberapa posko ditempatkan di titik strategis seperti Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, Rest Area Tol Jakarta–Cikampek KM 57 dan 62, Stasiun Gambir Jakarta, serta Stasiun Tawang Semarang.
BACA JUGA:Lepas 1.407 Pemudik, Menteri ESDM Ingatkan Cabut Kontak Peralatan Listrik di Rumah
Guna memperkuat fungsi pengawasan dan penanganan gangguan, Kemkomdigi bersama operator juga mengerahkan 29 unit mobil teknis, termasuk mobil pemantau frekuensi dan kualitas jaringan.
"Yang teman-teman lihat adalah mobil monitoring dan direction finder yang bertujuan untuk melacak sumber pancaran frekuensi, termasuk yang ilegal, juga untuk menangani gangguan dan pengawasan penggunaan spektrum frekuensi," jelas Meutya Hafid.
Total 1.500 personel gabungan akan bertugas selama periode mudik, terdiri atas 150 petugas dari Kemkomdigi dan personel dari masing-masing operator telekomunikasi.
Mereka akan memantau stabilitas jaringan, menanggapi gangguan, serta memastikan layanan digital berjalan lancar, khususnya di daerah dengan lonjakan trafik data tinggi.
Menteri Meutya juga mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam menjaga kualitas layanan selama momen penting ini.
"Tugas ini adalah critical service, artinya masyarakat yang pulang mudik tentu akan amat membutuhkan komunikasi atau telekomunikasi yang baik," ujarnya.
Dengan pelibatan lintas sektor dan kesiapsiagaan teknis yang matang, Kemkomdigi menegaskan bahwa negara hadir menjaga komunikasi tetap terhubung—bahkan saat seluruh masyarakat sedang bepergian pulang ke kampung halaman atau menjalani hari raya dalam ketenangan.