Pemprov Sumsel Tingkatkan Manajemen Risiko Melalui Sistem Terintegrasi

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan berkomitmen untuk menerapkan manajemen risiko melalui sistem manajemen risiko yang terintegrasi dan komprehensif agar siap menghadapi berbagai tantangan dalam organi--
PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Selatan berkomitmen untuk menerapkan manajemen risiko melalui sistem manajemen risiko yang terintegrasi dan komprehensif agar siap menghadapi berbagai tantangan dalam organisasi.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Edward Candra saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi dan Implementasi Sistem Informasi Monitoring Manajemen Risiko Terintegrasi (SI-MERI) di Auditorium Bina Praja, Rabu, (5/3/2025).
"Manajemen resiko perlu untuk mengelola risiko yang dapat berdampak mencapai tujuan organisasi, dimana manajemen risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)," jelasnya.
Manajemen risiko bertujuan untuk melindungi sumberdaya, menjamin keberlanjutan layanan, menegakkan kepercayaan publik serta mewujudkan birokrasi yang transparan dan akuntabel.
"Saya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi kita dalam mengelola risiko secara terintegrasi melalui aplikasi dan sistem informasi serta memberikan solusi atas kendala dalam mengelola manajemen risiko," ujarnya.
BACA JUGA:Menteri Pertanian RI Himbau Jangan Ada Permainan Harga
Edward katakan Dalam era digital seperti sekarang ini, kemampuan untuk memonitor dan mengelola risiko secara efektif dan efisien menjadi sangat penting bagi keberhasilan organisasi kita.
"Saya berharap bimtek ini, dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kinerja organisasi kita dalam menghadapi berbagai tantangan dan risiko yang ada," pungkasnya.
Sementara itu, Inspektur Provinsi Sumsel, Kurniawan, AP., M.Si., melaporkan bimtek aplikasi dan implementasi SI-MERI dilaksanakan untuk mengoptimalisasi efektifitas pengelolaan resiko dilingkungan organisasi dengan memanfaatkan sistem yang terintegrasi.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan kemampuan dan implementasi serta mengoperasikan SI-MERI sehingga mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko yang mungkin dihadapi organisasi," tandasnya.
Kegiatan ini diikuti total 112 peserta yang berasal dari ASN di lingkungan Pemprov, selama 2 hari, Rabu dan Kamis, 5-6 Maret 2025. Dengan menghadirkan narasumber Plt Inspektur Bangka Belitung, Imam Kusnadi.