Sapa Ratusan Pendamping Sosial, Mensos Ingatkan Aktif Dalam Pemutakhiran Data

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak ratusan pilar sosial Daerah Khusus Jakarta untuk menyatukan langkah bersama dalam melaksanakan tugas yang berdampak nyata ke Masyarakat.--

JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak ratusan pilar sosial Daerah Khusus Jakarta untuk menyatukan langkah bersama dalam melaksanakan tugas yang berdampak nyata ke masyarakat, sebagaimana pesan Presiden Prabowo Subianto. 

"Mari kita membiasakan diri bekerja dengan proses yang jelas, terukur, punya target dan hasilnya bermanfaat nyata untuk mereka yang memerlukan perhatian kita," kata Gus Ipul saat memberikan arahan kepada ratusan pilar sosial Jakarta.

Pada kesempatan ini, sebanyak 798 pilar sosial hadir dalam dialog hangat bersama Gus Ipul. Mereka terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pelopor Perdamaian (Pordam), dan pendamping Rehabilitasi Sosial (Rehsos). 

"Cita-cita kita bisa melihat orang kecil bisa tersenyum dan tertawa, yang cukup pangan, sandang, dan papan," ucap Gus Ipul saat menjelaskan arahan Presiden Prabowo yang selalu menjadi pedomannya menjalankan tugas-tugas Kementerian Sosial (Kemensos) selama ini. 

Gus Ipul berharap, arahan Presiden tersebut dapat menjadi acuan seluruh pihak terutama pilar sosial dalam melaksanakan tugas-tugasnya. "Siapa yang harus dibuat tersenyum? Mereka ada di dalam 12 PAS ini," kata Gus Ipul. 

Dalam penyampaiannya, Gus Ipul menjelaskan mengenai target sasaran kerja Kemensos yang tercakup ke dalam konsep 12 PAS (Pemerlu Atensi Sosial). Di dalamnya terdapat beragam kriteria penerima manfaat dari program-program Kemensos. 

BACA JUGA:Rotasi SDM Kemensos, Mensos: Kerja Bahagia Dekat Keluarga

Dalam memastikan 12 PAS tersebut bisa tersenyum bahagia, Gus Ipul menjelaskan para pilar sosial harus mampu mendorong setiap keluarga penerima manfaat (KPM) agar terlepas dari bantuan sosial. Guna mempercepat itu, Gus Ipul mengatakan terdapat proses bisnis yang menjadi acuan Kemensos dalam menjalankan tugas kerjanya. 

"Kita harus bekerja dengan proses bisnis yang terukur," ucap Gus Ipul seraya menjelaskan proses bisnis yang dimiliki oleh Kemensos.

Gus Ipul mengatakan, Presiden Prabowo Subianto mengarahkan kepada seluruh jajarannya, termasuk Kemensos untuk bekerja berdasarkan data yang akurat. Salah satu perwujudannya yaitu akan dileburnya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Tidak ada lagi namanya DTKS karena Presiden memerintahkan Indonesia harus memiliki data tunggal," katanya. 

Para praktiknya, proses pemutakhiran DTSEN itu nantinya akan mengandalkan para pilar sosial Kemensos yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memastikan data yang dihimpun telah akurat melalui pemutakhiran data. Gus Ipul berharap seluruh pendamping sosial berperan aktif dalam pemutakhiran data tersebut.

“Setelah datanya akurat, maka diintervensi, pertama diberikan perlindungan dan jaminan sosial (Linjamsos),” tutur Gus Ipul. Menurutnya, program-program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako tercakup ke dalam program yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar penerima manfaat.

“Setelah kebutuhan dasarnya terpenuhi di program Linjamsos, maka digeser ke pemberdayaan sosial. Tapi kalau fungsi-fungsi sosialnya tidak utuh, maka dilakukan habilitasi dan rehabilitasi sosial. Setelah direhabilitasi, maka dibawa ke pemberdayaan sosial. Itulah cara kerja Kemensos,” kata Gus Ipul ketika menjelaskan proses bisnis kerja Kemensos kepada pilar sosial yang hadir.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan