Kembangkan Sepak Bola Wanita, PSSI Jalin Kerja Sama Strategis dengan UNESA

PSSI terus berupaya mengembangkan sepak bola wanita diantaranya dengan penyelenggaraan program-program di daerah.--

"Agenda ini jadi sejarah dalam seoak bola nasional. Unesa dan sepak putri bekerja sama menguatkan sistem dan mencapai prestasi. Ini bukan sekedar kolaborasi, tapi juga tonggak penting dalam bidang sport sceince antara Unesa dan PSSI," tambah Dwi Cahyo Kartiko, dekan FIK Unesa.

Seperti diketahui, Program FIFA-GIZ: Women Empowerment in Sports hadir sebagai inisiatif strategis yang bertujuan mempromosikan kesetaraan gender di bidang olahraga, khususnya sepakbola. Program ini merupakan upaya dari GIZ- organisasi kerja sama internasional milik pemerintah Jerman yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan - untuk mendukung federasi anggota FIFA melalui pendanaan yang ditujukan pada pemberdayaan perempuan dalam sepak bola.

PSSI menjadi salah satu dari tiga federasi sepak bola dari total 211 anggota FIFA yang terpilih menerima donor bergengsi ini. Melalui kerja sama dengan Le Guilde, yang bertindak sebagai operator program, serta supervisi dari FIFA Women’s Football Department, program ini dirancang untuk mengakselerasi pengembangan sepak bola wanita di Indonesia.

BACA JUGA:Menpora: Patrick Kluivert Antusias Bawa Prestasi Sepak Bola Indonesia ke Pentas Dunia

BACA JUGA:Resmi Diperkenalkan, Patrick Kluivert: Saya Suka Permainan Menyerang

Sebagai bentuk implementasi, PSSI memberikan beasiswa pelatihan Lisensi D kepada kandidat-kandidat potensial yang dianggap mampu menjadi agen perubahan dalam sepakbola wanita. Program ini selaras dengan Strategi Sepak bola Wanita PSSI 2024–2028, yang memiliki fokus pada pengembangan karir dan peningkatan kapasitas individu dalam ekosistem sepak bola wanita di Indonesia.

Tidak hanya berhenti pada pemberian Lisensi D, program ini juga mencakup proses monitoring yang akan berlangsung hingga peserta dapat melanjutkan ke jenjang kepelatihan berikutnya, yakni Lisensi C. Logbook peserta akan menjadi alat utama dalam proses evaluasi tersebut. Selain itu, penerima beasiswa akan mendapatkan pengetahuan tambahan di bidang grassroots football dan safeguarding.

Proses monitoring ini dijadwalkan akan berlangsung pada pertengahan April 2025 sebagai bagian dari komitmen PSSI untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program. Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan kontribusi nyata dapat terwujud dalam membangun fondasi sepakbola wanita yang lebih kuat dan inklusif di Indonesia.

Timnas Putri Indonesia asuhan pelatih Satoru Mochizuki sudah melakoni pemusatan latihan (TC) di Surabaya pada 15 Januari hingga 13 Februari mendatang.

 

Tag
Share