Tingkatkan Bidang Pertanian, Bupati OKU Timur Optimalisasi Lahan Tidur
Bupati memaparkan rencana prioritasnya yaitu mencetak sawah baru, dan mengoptimalkan lahan tidur di sepanjang jalur komering.--
Caranya adalah melalui program intensifikasi atau pengoptimalan hasil produksi dari lahan pertanian yang sudah ada, dan ekstensifikasi perluasan lahan baru.
Salah satu program optimalisasi lahan (oplah) saat ini sedang dilaksanakan untuk menambah luasan sawah.
"Untuk program oplah yang dilaksanakan saat ini menyasar 5.000 Ha lahan sawah yang kondisi eksistingnya baru menghasilkan panen 1 kali dalam 1 tahun, diberikan perlakuan sehingga diharapkan yang tadinya 1 kali panen dalam satu tahun bisa lebih produktif menjadi 2 sampai 3 kali panen dalam 1 tahun," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur Junadi mengatakan luas panen padi pada 2022 mencapai sekitar 513,38 ribu hektare, mengalami kenaikan sebanyak 17,14 ribu hektar atau 3,45 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 496,24 ribu hektare.
Produksi padi pada 2022 yaitu sebesar 2.775,07 ribu ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 222,63 ribu ton atau 8,72 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 2.552,44 ribu ton GKG.
Produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 1.593,60 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 127,84 ribu ton atau 8,72 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 1.465,75 ribu ton.
Sementara, ditahun 2023 luas lahan mencapai 112.315 HA, kemudian luas panen mencapai 108.700 HA, provitas 6,72 Ton GKG/HA kembali mengalami peningkatan. Kemudian produksi 716.876 Ton GKP, untuk hasil produksi 828,758 Ton GKP.
Di tahun 2023 jumlah penduduk mencapai 684.560 jiwa. Untuk produksi beras 453.066 ton. Rata-rata konsumsi/kapita/tahun 93 kg. Untuk total konsumsi 63.664 ton. Kemudian surplus 389.402 ton.
"Tahun 2024 ini kita punya hasil panen 1 ton gabah kering panen (GKP)," katanya.
Selama ini, untuk mencapai target hasil panen padi 1 ton itu, pemerintah Kabupaten OKU Timur melakukan peningkatan hasil propitas sawah yang sudah ada di OKU Timur. Kedua dengan cara memperluas areal sawah baru.
Dengan cara berkoordinasi dengan pusat atau Kementerian Pertanian, dan provinsi untuk mendapat program penambahan area tanam.
Salah satu program pusat lainnya, yang bekerja sama dengan BNPB adalah pembangunan tata kelola air atau pembangunan sodetan, terutama di wilayah pesisir Komering. Dan juga program optimalisasi lahan (Oplah) yang bekerjasa dengan TNI.
Hasil koneksi dengan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BNPB membantu membangun sodetan atau saluran air di wilayah Kecamatan Madang I, Kecamatan Madang II, Semendaway Barat dan juah Kecamatan Cempaka serta di Madang Suku III. Wilayah tersebut adalah lahan rawa di pesisir Sungai Komering.
Dengan adanya sodetan atau saluran baru wilayah tersebut maka sangat berpontensi menambah lahan pertanian baru.