Seminar bersama Kepala LLDIKTI Kementerian Pendidikan Tinggi: Tips Hilirisasi untuk Mahasiswa

Foto: IST - Seminar SEVIMA--

OKUTIMURPOS - Penelitian mahasiswa dan dosen di perguruan tinggi kerap berhenti sebagai tugas akhir atau dokumen yang bertumpuk di perpustakaan. Beberapa di antaranya memang dipublikasikan di jurnal bereputasi atau dicatatkan sebagai hak kekayaan intelektual. Namun publikasi itu kerap tidak berdampak langsung kepada masyarakat.

Hal ini disampaikan Kepala LLDIKTI I Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Prof Saiful Anwar Matondang, dalam Seminar SEVIMA.

Sejalan dengan keinginan Indonesia menjadi negara maju, ia mengajak mahasiswa untuk melampaui batas.

Aktivitas di kampus menurutnya harus ada hilirisasi penelitian agar mampu memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat, peningkatan pendapatan, dan kemajuan bangsa.

“Kita (kampus) harus menjangkau mimpi-mimpi masyarakat. Disamping itu jika kita sukses hilirisasi, maka sama saja membuka peluang kerja, wirausaha, dan pintu rezeki!,” ujar Prof Saiful di hadapan ribuan dosen dan mahasiswa peserta Seminar SEVIMA yang diselenggarakan secara Hybrid di Institut Teknologi Del - Toba Sumatera Utara & Aplikasi Zoom, Senin (30/12)

Ia mencontohkan tiga sektor potensial yang dapat digarap oleh perguruan tinggi yakni teknologi pangan, desa wisata, dan pengembangan UMKM untuk ekspor. Berikut tips dari Prof Saiful agar penelitian bermanfaat dan sukses dihilirisasi.

1. Menggali Potensi Penelitian untuk Hilirisasi

Untuk sukses hilirisasi, mahasiswa dapat memulai dengan cara mengidentifikasi luaran penelitian yang potensial. Hal ini dikarenakan masyarakat dan pemerintah membutuhkan hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung, seperti teknologi tepat guna untuk mendukung ketahanan pangan, pengembangan agrowisata, hingga pemasaran digital untuk UMKM.

"Selama ini luaran penelitian sangat jarang ditindaklanjuti, Jadi tipsnya, sejak awal meneliti, harus Outcome Based (berorientasi hasil). Rumuskan dulu masalah apa yang ingin dipecahkan di masyarakat, apa potensinya dari masyarakat, baru diteliti. Jangan setelah penelitian, baru dipikirkan apa manfaatnya," ucap Prof. Saiful.

2. Buat Database Hasil Riset

Menurut Prof Saiful, perguruan tinggi perlu membuat database hasil riset yang telah dilakukan apakah unggul di bidang agribisnis, manajemen, atau teknologi informasi. Sehingga mereka bisa menawarkan solusi konkret kepada masyarakat, pemerintah hingga BUMN dan BUMDes untuk kolaborasi.

Database itu juga harus bisa diakses secara mudah oleh masyarakat. Misalnya lewat website atau media sosial, yang bisa menampilkan penelitian terkini buatan mahasiswa dan dosen. Sehingga jika ada masyarakat yang tertarik menggunakan atau berkolaborasi, bisa dengan mudah menghubungi peneliti terkait.

"Saya menyarankan ke depan dibuat database hasil riset dosen, kalau kekuatan dosen IT bisa menawarkan digital marketing membuat website data desa, itu akan membantu masyarakat desa termasuk desa wisata," ucapnya. 

3. Promosikan Hasil Penelitian secara Digital

Tag
Share