KORANOKUTIMURPOS.ID - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mendorong kolaborasi antarseluruh pemangku kepentingan dan industri kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) untuk memperkuat penelitian dan pengembangan teknologi AI di Indonesia.
"Bagaimana kolaborasi antarstakeholder dan juga para pelaku pengembang industri AI di ekosistem ekonomi digital ini, ini bisa bekerja bareng untuk memperkuat research and development kita dalam soal AI," ujarnya usai sesi diskusi World Public Relations Forum 2024 di Hotel Merusaka Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Nezar Patria mengatakan pengembangan AI di Indonesia masih terkendala biaya untuk penelitian dan pengembangan. Di sisi lain, masih terjadi kesenjangan dalam ketersediaan talenta digital di Indonesia. Menurutnya, semua pemangku kepentingan perlu ambil bagian dalam mencetak talenta digital agar teknologi AI dapat dimanfaatkan secara maksimal.
"Mereka yang sejak dini mempersiapkan dirinya untuk menghadapi perkembangan teknologi artificial intelligence ini, ini nanti akan sangat berguna ya, artinya mereka bisa memperbesar peluang itu dan bisa mengendalikan AI ini untuk kepentingan-kepentingan kehidupan manusia," tuturnya.
BACA JUGA:Pastikan Keamanan dan Ketertiban, Napi Lapas Muaradua Dirazia
BACA JUGA:Wamenperin: Standardisasi Tingkatkan Daya Saing Industri Prioritas Nasional
Wamenkomdigi Nezar Patria menilai salah satu pekerjaan rumah untuk optimasi teknologi AI juga berkaitan dengan adopsi teknologi AI di ekosistem industri digital nasional. Oleh karena itu, Pemerintah tengah menyusun strategi nasional dan regulasi pengembangan kecerdasan artifisial di Indonesia.
"Stakeholders kita mengatakan dibutuhkan semacam strategi nasional untuk pengembangan, penerapan artificial intelligence," tandasnya.
Melalui penyusunan strategi dan regulasi itu, Wamenkomdigi Nezar Patria berharap agar pemanfaatan teknologi AI dapat memaksimal dan meminimalkan risiko penerapan bagi masyarakat.