Kemenperin Dorong Produksi IKM Manfaatkan Teknologi Modern

Selasa 01 Oct 2024 - 07:19 WIB
Reporter : Deo
Editor : yogie

KORANOKUTIMURPOS.ID - Kementerian Perindustrian proaktif mendorong industri kecil dan menengah (IKM) agar memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitasnya secara lebih efisien. Upaya strategis ini dijalankan melalui program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI).

“Program DAPATI adalah manifestasi dari komitmen kami untuk mendorong kemajuan IKM di Indonesia. Dengan pemanfaatan teknologi canggih dan bimbingan teknis, kami yakin IKM akan mencapai standar kualitas yang lebih tinggi dan memperluas kapasitas produksinya,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi dalam keterangannya di Jakarta.

Salah satu IKM yang telah merasakan manfaat program DAPATI adalah IKM Menteku di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. IKM Menteku merupakan produsen kacang mete dan mete krispi, yang kini telah meningkatkan kapasitas produksinya.

“Kami optimistis, dengan mengoptimalkan produksi IKM, akan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” ungkap Andi. Sebab, selama ini aktivitas sektor IKM terbukti telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

BACA JUGA:Kemenperin Siapkan Pejabat Fungsional Industri Kompeten dan Profesional

BACA JUGA:Sempat Terhenti, Kemenag akan Gelar Pramuka Madrasah Nasional

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, sektor IKM di Sulawesi Selatan menyumbang sekitar 30 persen dari produk domestik regional bruto (PDRB), dengan lebih dari 20.000 unit IKM yang beroperasi di provinsi tersebut. 

“Secara global, sektor IKM berperan krusial dalam ekonomi, dengan sekitar 90 persen usaha di dunia termasuk dalam kategori IKM, dan mereka menyerap lebih dari 60 persen tenaga kerja non-pertanian,” imbuhnya.

Program DAPATI diluncurkan oleh Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri (Pusat OPTIKJI) BSKJI Kemenperin. 

Kepala Pusat OPTIKJI Bambang Riznanto mengungkapkan bahwa program DAPATI digulirkan untuk mengangkat kualitas dan kuantitas produk IKM melalui penggunaan teknologi modern dan bimbingan intensif.

“Kami percaya, efisiensi produksi dan kualitas produk akan mengalami lonjakan signifikan setelah dapat program DAPATI,” ujarnya. Program DAPATI tahun 2024 ini dirancang untuk memperkenalkan teknologi pengeringan mutakhir dan sistem kontrol otomatis di IKM Menteku.

Lanjut Bambang, dalam hal efisiensi produksi, manfaat yang diharapkan dari program ini sangat menjanjikan. Penerapan teknologi pengeringan baru dapat mengurangi waktu pengeringan kacang mete hingga 30 persen, yang secara keseluruhan mempercepat proses produksi.

BACA JUGA:Bazaar LB Fest untuk Kembangkan Wiramuda di Kalangan Mahasiswa

BACA JUGA:Brand Fashion Asal Bandung, Gonegani Alami Pertumbuhan Penjualan 70x Lipat bersama Shopee Live

“Selain itu, sistem kontrol otomatis yang akan diterapkan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi hingga 25 persen, memungkinkan IKM Menteku memproduksi lebih banyak dalam waktu yang sama. Teknologi terbaru juga diharapkan dapat menurunkan tingkat cacat produk hingga 20 persen, yang tentunya akan meningkatkan kepuasan pelanggan,” paparnya.

Kategori :