Selain Melancarkan Asi, Ternyata Daun Katuk Bermanfaat untuk Kesehatan, Cek Disini!

Jumat 13 Sep 2024 - 19:29 WIB
Reporter : Fransiska
Editor : Siska

KORAMOKUTIMURPOS.ID - Daun katuk yang memiliki nama ilmiah Sauropus androgynus adalah tanaman yang memiliki bentuk daun yang kecil berwarna hijau dan di tengahnya berwarna keperakan di bagian tulang tengahnya

Daun katuk merupakan tanaman yang banyak di jumpai di Indonesia. Masyarakat Indonesia sering menjadikan daun katuk sebagai obat herbal, pakan ternak, maupun lalapan, dan sayur bening. 

Daun katuk di Indonesia memiliki manfaat yang populer di kalangan masyarakat yaitu bisa meningkatkan produksi air susu ibu (ASI). 

Tetapi tak hanya menambah ASI pada ibu hamil, ada banyak sekali manfaat dari daun ini. Jika dikonsumsi secara rutin, ternyata dapat membuat tubuh sehat secara keseluruhan. 

Itu karena kandungan kalori, protein, dan karbohidrat daun katuk hampir setara dengan daun pepaya dan daun singkong. Namun, kandungan zat besinya lebih tinggi.

Daun katuk juga mengandung tanin, saponin, flavonoid, dan alkaloid papaverin, sehingga manfaat daun katuk sangat potensial untuk menjadi bahan obat tradisional. 

BACA JUGA:Ternyata, 6 Makanan Ini Mampu Mencegah Timbulnya Jerawat, Simak Ulasannya 

Untuk lebih jelas kandungan yang terdapat pada daun katuk. Berikut ini beberapa manfaat mengonsumsi daun katuk:

1. Melancarkan ASI

Manfaat daun katuk yang paling populer adalah sebagai pelancar produksi ASI. Itu karena daun katuk mengandung protein, senyawa minyak esensial seperti saponin, flavonoid, tanin, dan triterpenoid. 

Selain itu, daun katuk juga mengandung sejumlah asam amino, vitamin A, B, dan C, mineral kalsium, fosfor, zat besi serta tujuh senyawa aktif lainnya yang bagus untuk meningkatkan produksi ASI. 

Daun katuk juga menurut peneliti menjadi bahan pokok utama pembuatan tablet suplemen pelancar ASI. 

2. Mencegah obesitas

Sama seperti sayuran hijau lain, daun katuk mengandung flavonoid, serat, dan air. Kandungan ini akan membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.

Rasa kenyang yang bertahan lebih lama akan berimbas pada pencegahan untuk makan berlebihan, sehingga berat badan lebih terjaga.

Kategori :