Usaha Donat Kentang di Martapura Tembus Omset Puluhan Juta, ini Kisahnya

Rabu 11 Sep 2024 - 14:07 WIB
Reporter : Deo
Editor : Yogi

"Karena bisnis pakaian muslimah mulai turun ditambah lagi Covid-19 datang. Lalu trend pakaian muslimah mulai turun. Nah lalu saya mulai terpikiran untuk memulai yang stabil seperti bisnis kuliner," katanya.

Selanjutnya, ia memulai belajar membuat donat dengan mencoba berbagai resep olahan. Meski banyak yang tidak berhasil namun ia terus mencoba membuat donat dengan silih berganti resep dan adonan.

"Awal-awalnya itu hasil olahan donat buatan saya ini saya bagikan ke tetangga dahulu. Jadi tetangga saya mencicipi dan Alhamdulillah menurut tetangga saya rasanya enak. Lalu pada saat yasinan di rumah orang tua saya saya hidangkan donat, nah selepas yasinan banyak ibu-ibu yang memesan donat," ujarnya. 

Lalu ia memulai membuka pesanan donat dengan cara delivery atau diantar ke pelanggan melalui whatshap.

Sampai akhirnya di bulan Juli tahun 2019 ia mulai membuka otlet dengan merk Haya.co. Ia mengaku nekad membuka otlet dengan modal seadanya sekitar Rp 5.000.000.

"Saya buka usaha ini karena tren usaha yang mulai berubah apalagi waktu itu covid banyak orang yang WFH. Jadi masyarakat banyak berdiam diri di rumah dan makan di rumah sehingga saya nekad untuk memulai bisnis kuliner ini," ucapnya. 

BACA JUGA:Kembalikan Dana Bawaslu, Bupati Apresiasi Kinerja Kejaksaan OKU Timur

Ia juga mengaku membuka usaha kuliner ini karena ia senang berbisnis bukan karena ia hobi memasak.

"Karena dari dulu fasion saya memang suka membuka bisnis," ujarnya. 

Untuk proses pembuatan donatnya ia bercerita bahwa ia memilih bahan baku yang bagus atau premium. 

"Jadi saya pilih bahan baku di kota bahkan terkadang saya harus inden terlebih dahulu untuk mendapatkan bahan- bahan," bebernya.

Dalam menjalankan bisnis kuliner ini omzet yang ia raih mengalami kenaikan dan penurunan. Untuk awal-awal ia membuka bot kecil dan kini ia sudah membuka otlet atau toko.

"Alhamdulillah omzet yang didapat ini pasang-surut namanya usaha ada naik turunnya jualan kadang rame kadang sepi," ucapnya. 

BACA JUGA:Bupati OKU Timur Hadiri Pengajian Ahad Pon di Desa Kota Baru, Bahagia Bisa Bertatap Muka dengan Masyarakat

Selama menjalani bisnis ini ia juga sering mengalami beberapa kendala seperti sulit mendapatkan bahan baku. Serta terkendala dengan kapasitas produksi juga di SDM.

"Untuk karyawan juga ada kendala terkadang ada masalah," pungkasnya.

Kategori :